Warga Minta Kali Klampisan Ditalud
Kondisi Kali Klampitan mengancam keselamatan warga karena tidak adanya pembangunan talud di sekitarnya |
Beberapa tahun lalu tepatnya 9 November 2010 Kali Klampisan yang berbatasan dengan wilayah Babankerep, Ngaliyan dan Purwoyoso meluap dan memporak-porandakan rumah warga di sekitarnya.
Warga di tiga kelurahan yang menjadi korbannya, salah satunya di RT 07/RW 02 Kelurahan Ngaliyan. Warga sudah sering meminta kepada pihak PT Indo Perkasa Usahatama (IPU) untuk membangunkan talud di sepanjang Kali Klampisan karena dianggap pernah melakukan penanggulan.
Warga di tiga kelurahan yang menjadi korbannya, salah satunya di RT 07/RW 02 Kelurahan Ngaliyan. Warga sudah sering meminta kepada pihak PT Indo Perkasa Usahatama (IPU) untuk membangunkan talud di sepanjang Kali Klampisan karena dianggap pernah melakukan penanggulan.
Sutarno, warga RT 07/RW 02 Klampisan Ngaliyan menuturkan, jika hujan turun warga di sekitar sungai merasa resah. Karena kondisi Kali Klampisan masih ada yang belum ditalud.
“Beberapa waktu lalu PT IPU membuatkan tanggul sementara dari gundukan tanah, dan warga sekitar terkena dampaknya. Warga pernah meminta ke PT IPU untuk segera membenahi embung yang berada tak jauh dari pemukiman warga,” ujarnya.
Tak sedikit warga mengatakan secara tidak langsung banjir yang terjadi 2010 lalu disebabkan oleh ulah PT IPU yang secara sepihak menutup semua aliran sungai kecil untuk dijadikan Kawasan Industri Candi. Dan Kali Klampitan yang menjadi sasaran aliran air saat musim hujan.
“Sekarang Kali Klampitan hingga ke Kali Silandak yang dulunya kedalamannya mencapai empat meter, sekarang tinggal satu meter. Ini butuh pengerukan serta penaludan di kedua sisi agar bisa menahan gerusan air,” imbuh warga sekitar kepada Harsem.
Menurutnya, selama 25 tahun baru kali ini banjir memorak-porandakan permukiman Purwoyoso, Babankerep dan Ngliyan yang berada di pinggir aliran Kali Klampitan semenjak PT IPU ada dan terus melakukan pengembangan.
Warga lain yang enggan dipublikasikan juga mengatakan, tak hanya Kali Klampisan yang dangkal, namun pabrik-pabrik di Kawasan Industri Candi juga mengotori lingkungan. “Limbah pabrik juga ada yang dibuang ke kali,” jelasnya. (gus)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.