Gedongsongo Dihantam Angin Kencang
Oleh Nino Adisumarto
Sejumlah fasilitas di obyek wisata Gedongsongo rusak parah diterjang angin kencang. Kerugian mencapai Rp 100 juta.
ANGIN kencang yang melanda Kabupaten Semarang pekan ini merusak sejumlah fasilitas obyek wisata Gedongsongo. Mengakibatkan kerugian material senilai Rp 100 juta. Hal ini berimbas pada penurunan jumlah wisatawan sebanyak 10%.
Hasil pantauan di lokasi, sejumlah kerusakan di kompleks candi peninggalan zaman Hidu tersebut antara lain pada bangunan pendopo, kandang kuda, dan sejumlah kios akibat tertimpa pohon pinus. Beberapa di antaranya roboh rata dengan tanah akibat terjangan angin
Beberapa pedagang menuturkan, kerusakan terparah terjadi pada Selasa (24/1) dan Kamis (26/1). Kencangnya hembusan angin ribut tidak saja menumbangkan sejumlah pohon pinus, namun juga menerbangkan genting asbes. Bahkan gypsum pendopo seluas 100 meter persegi ambrol. "Kami sempat ketakutan karena angin telah merusak banyak bangunan. Terlebih saat bersamaan hujan deras juga membuat longsor pada jalur wisata kuda," tutur Winarno (34) pemilik kuda wisata Candi Gedongsongo.
Data yang diperoleh dari Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) menyebutkan angin telah menumbangkan sekitar 40 pohon pinus di kawasan tersebut. Hingga kemarin beberapa batang pohon masih terlihat melintang di akses jalan wisatawan.
Kerusakan juga terjadi di obyek wisata Museum Palagan Ambarawa. Tumbangnya sejumlah pohon merusak bangunan loket karcis dan menghancurkan lantai granit seluas tiga meter persegi.
Sekretaris Disporabudpar Kabupaten Semarang, Heru Purwantoro saat dikonfirmasi mengatakan, nilai kerusakan di Candi Gedong Songo menurut perhitungan sementara mencapai Rp 100 juta. Sedang di Museum Palagan Ambrawa hanya sekitar Rp 750.000. "Semua kerusakan sudah kami laporkan kepada bupati. Kerusakan kecil langsung kami tangani. sedangkan kerusakan berat akan kami koordinasikan dengan badan penanggulanan bencana daerah (BPBD)," jelas Heru, kemarin.
Rusaknya sejumlah fasilitas wisata, dikhawatirkan berimbas pada penurunan jumlah wisatawan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil laporan pendapatan dari Candi Gedongsongo pada Januari 2012 ini hanya mencapai Rp 95 juta. Padahal Januari tahun sebelumnya mencapai 104 juta, dengan rasio rata-rata perbulan sebesar Rp 100 juta. "Penurunan angka kunjungan wisata lebih disebabkan faktor cuaca, bukan karena kerusakannya," ujar Heru.
Terpisah, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Semarang, The Hok Hiong meminta pemerintah segera mengoptimalkan dan melengkapi struktur organisasi BPBD. "Jika struktur BPBD belum dilengkapi, khususnya pejabat bendahara, maka penyaluran dana bantuan akan tersendat. Sebab penyaluran dana bantuan dari dana tak terduga harus dilengkapi surat pernyataan pencairan yang ditandatangani bendahara. Kalau belum ada bendaharanya, maka pencairan dana TT tidak mungkin dilakukan, akibatnya penyaluran bantuan tidak bisa jalan," tegas dia. (nji)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.