Ketua RW yang Merana
Oleh Moh Ichwan
Jika melihat keluarga Pak Jarkoni (62), bukan nama sebenarnya, orang pasti tak ingin mengalami hal yang sama. Bagaimana tidak, pensiunan PNS ini mengalami kewirangan bertubi tubi.
Di masa lalu Jarkoni adalah tokoh yang banyak membuat pembangunan untuk wilayahnya. Dia pernah dipilih jadi ketua RT karena usianya paling tua diantara warganya. Taman warga, lapangan voli, pos yandu, balai RW dan pos kamling yang bagus adalah diantara keberhasilannya memimpin kampung.
Namun Jarkoni yang mengaku keturunan ningrat, dan menambah huruf “R” di depan namanya dan nama semua anaknya ini kurang disukai ketika jadi ketua RW. Warga risih mendengar omongannya yang suka menyombongkan diri. Dia senang mengobral cemoohan pada warganya. Jika ada anak perempuan diapeli cowok, Jarkoni langsung menegur orangtua si anak.
Tapi di kemudian hari justru dia sendiri yang mengalaminya. Bahkan lebih parah. Anak keduanya, perempuan, hamil haram akibat zina. Sementara anak ketiganya yang juga perempuan, setiap malam Minggu diapeli cowok sampai tengah malam.
Si anak yang hamil, sebut saja Desi, terpaksa dinikahkan dengan sang pacar, sebut saja Doni, mahasiswa sekolah tinggi pelayaran. Mau tak mau Jarkoni mengundang para tetangga, kerabat dan handai taulan untuk menghadiri perkawinan putrinya yang tergesa-gesa itu. Orang-orang pun berbisik-bisik kala datang di resepsi Desi yang sederhana.
Rerasan para tetangga itu terbukti. Kurang dari enam bulan kemudian Desi melahirkan. Dia lalu diboyong di rumah suaminya di Jawa Timur. Dua tahun kemudian, anak kedua lahir. Yang ini dari hasil hubungan suami istri yang sah.
Namun setelah istrinya kerepotan ngopeni anak, Doni berulah. Dengan alasan istrinya tak punya waktu untuknya, dia selingkuh. Tak tanggung-tanggung, yang dia ajak selingkuh adalah seorang perawan tetangga kecamatan.
Desi pun marah. Dia merasa dicampakkan. Sudah rela sering ditinggal kerja di lautan sampai beberapa bulan, kini disuguhi pengkhianatan. Sepenuh emosi, Desi lantas minta mertuanya agar memproses perceraian dengan Doni.
Usai bercerai, Desi pun diantarkan mertuanya kembali ke Semarang. Membawa serta dua anaknya. Mertuanya mengaku sayang pada dia dan dua cucunya itu. Tapi Desi tak peduli. Pokoknya dia ingin melupakan Doni.
Menjadi janda, ternyata tidak membawa kebaikan. Dasar di masa gadisnya sudah nakal, Desi kembali menjalin hubungan gelap dengan lelaki. Kini para tetangganya resah karena sering melihat ibu dua anak itu diboncengkan pria yang bukan suaminya. Orang-orang pun malas menghadiri undangan Jarkoni. Baik undangan pribadi maupun kumpulan RW. ***
Labels
Romantika
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.