Tanpa Jembatan, Menantang Maut Menyeberangi Kali
Yunus bersama kawannya menyeberangi sungai menuju sekolah (harsem/sukma wijaya) |
Karena tidak punya jembatan, warga Dusun Pungkruk, Desa Jragung, Karangawen, Demak, memilih menantang maut untuk menyeberangi kali. Ironisnya, kondisi berbahaya ini kerapkali dilakukan pleh para pelajar yang berangkat dan pulang sekolah.
Lantaran belum dibangunkan jembatan, warga memilih melintasi Sungai Jragung selebar 50 meter. Mereka nekat menyeberangi sungai lantaran sudah tidak ada jalur lain untuk sampai ke seberang. Padahal, air di kali ini berarus deras.
“Kalau tidak menyeberangi sungai, kami harus memutar melalui kawasan Kecamatan Tanggungharjom (Grobogan),” jelas Samsuri (52), warga Jragung.
Ternyata kondisi berbahaya ini sangat akrab dengan anak-anak ketika berangkat atau pulang sekolah. Mereka terpaksa menantang maut menuju lokasi sekolah lantaran ketiadaan jembatan penghubung. Para pelajar ini sama sekali tak memikirkan risiko hanyut terseret arus sungai.
“Ya harus hati-hati, dilihat dulu kalau arusnya deras, saya nunggu sampai surut,” tutur Yunus (10), seorang pelajar Jragung. Kadang saat sungai berarus deras, dia bersama temannya saling bergandengan tangan ketika menyeberangi sungai, berjaga-jaga agar tidak terseret.
Senada Yunus, Ahmad, Udin, dan Yuli juga membenarkan kisah ‘petualangan’ mereka. Anak-anak itu saling menolong ketika salah satu teman terpeleset atau tak kuat menahan derasnya arus. “Diperlukan waktu sekitar 15 menit untuk menyeberang, dan memang harus ekstrahati-hati,” tambah Yuli.
Warga lain, Sayuti (45), mengungkapkan, kondisi memprihatinkan ini sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya. Hanya saja pemerintah belum menyentuhnya, dengan, misalnya, membangunkan jembatan penghubung Dusun Pungkruk-Dusun Karanggondang. “Warga sering buat jembatan darurat dari bambu, namun sering hilang diterjang arus sungai,” ujarnya.
Camat Karangawen Yulianto mengaku sudah melaporkan persoalan warga ke Pemkab Demak. Bahkan dia sempat diundang Bupati H Tafta Zani untuk membicarakan masalah itu. Dan kebutuhan jembatan bagi warga Pungkruk sudah sangat mendesak sebelum menelan korban jiwa karena arus suangi yang deras. (sukma wijaya/rif)
Lantaran belum dibangunkan jembatan, warga memilih melintasi Sungai Jragung selebar 50 meter. Mereka nekat menyeberangi sungai lantaran sudah tidak ada jalur lain untuk sampai ke seberang. Padahal, air di kali ini berarus deras.
“Kalau tidak menyeberangi sungai, kami harus memutar melalui kawasan Kecamatan Tanggungharjom (Grobogan),” jelas Samsuri (52), warga Jragung.
Ternyata kondisi berbahaya ini sangat akrab dengan anak-anak ketika berangkat atau pulang sekolah. Mereka terpaksa menantang maut menuju lokasi sekolah lantaran ketiadaan jembatan penghubung. Para pelajar ini sama sekali tak memikirkan risiko hanyut terseret arus sungai.
“Ya harus hati-hati, dilihat dulu kalau arusnya deras, saya nunggu sampai surut,” tutur Yunus (10), seorang pelajar Jragung. Kadang saat sungai berarus deras, dia bersama temannya saling bergandengan tangan ketika menyeberangi sungai, berjaga-jaga agar tidak terseret.
Senada Yunus, Ahmad, Udin, dan Yuli juga membenarkan kisah ‘petualangan’ mereka. Anak-anak itu saling menolong ketika salah satu teman terpeleset atau tak kuat menahan derasnya arus. “Diperlukan waktu sekitar 15 menit untuk menyeberang, dan memang harus ekstrahati-hati,” tambah Yuli.
Warga lain, Sayuti (45), mengungkapkan, kondisi memprihatinkan ini sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya. Hanya saja pemerintah belum menyentuhnya, dengan, misalnya, membangunkan jembatan penghubung Dusun Pungkruk-Dusun Karanggondang. “Warga sering buat jembatan darurat dari bambu, namun sering hilang diterjang arus sungai,” ujarnya.
Camat Karangawen Yulianto mengaku sudah melaporkan persoalan warga ke Pemkab Demak. Bahkan dia sempat diundang Bupati H Tafta Zani untuk membicarakan masalah itu. Dan kebutuhan jembatan bagi warga Pungkruk sudah sangat mendesak sebelum menelan korban jiwa karena arus suangi yang deras. (sukma wijaya/rif)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.