Tarik Paket Valentine Kondom!
Kepala BKKBN Sugiri Syarief meminta Paket Valentine berisi kondom ditarik dari peredaran.
Sugiri Syarief menyatakan, “Kalau paket Valentine coklat isi kondom itu diberikan kepada pasangan berusia subur, boleh saja. Tapi yang namanya Valentine identik dengan remaja. Itu konotasinya bisa jelek, seakan menganjurkan para remaja melakukan hubungan seks pakai kondom. Itu tidak benar, bisa salah kaprah.” Hal itu diungkapkannya usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR RI kemarin.
Menurutnya, kondom dibuat sebagai alat kontrasepsi untuk membantu pasangan subur dalam program keluarga berencana. Bukan untuk dipakai oleh para remaja yang belum menikah.
“Kami berharap pengusaha atau oknum yang membuat paket Valentine tersebut, untuk menarik paket itu dari peredaran, karena bisa menjerumuskan para remaja,” ujarnya.
Sugiri Syarief menyatakan, “Kalau paket Valentine coklat isi kondom itu diberikan kepada pasangan berusia subur, boleh saja. Tapi yang namanya Valentine identik dengan remaja. Itu konotasinya bisa jelek, seakan menganjurkan para remaja melakukan hubungan seks pakai kondom. Itu tidak benar, bisa salah kaprah.” Hal itu diungkapkannya usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR RI kemarin.
Menurutnya, kondom dibuat sebagai alat kontrasepsi untuk membantu pasangan subur dalam program keluarga berencana. Bukan untuk dipakai oleh para remaja yang belum menikah.
“Kami berharap pengusaha atau oknum yang membuat paket Valentine tersebut, untuk menarik paket itu dari peredaran, karena bisa menjerumuskan para remaja,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI Herlini Amran dalam Rapat Dengar Pendapat tersebut, mendesak BKKBN agar segera menyelidiki kasus yang cukup meresahkan terkait promo kondom di balik coklat tersebut.
Kasus itu merebak beberapa saat sebelum perayaan Valentine Day’s yang jatuh hari ini. Menurut Herlini, Hari Kasih Sayang tersebut banyak dirayakan oleh remaja, sehingga promo itu bisa menjadi kontra produktif dengan program peningkatan akses kesehatan reproduksi remaja dari pemerintah.
Dijual Bebas
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga meminta pemerintah menarik paket coklat valentine yang berhadiah kondom. Paket tersebut dijual secara bebas di sejumlah supermarket dan minimarket di kota besar.
"Saya baru menerima laporannya baru berapa jam yang lalu, itu ditemukan di beberapa daerah, seperti di supermarket di Jakarta Selatan, Geger Kalong Bandung, Depok, Medan, Manado. Saya mau membuat surat edaran kesemua instansi terkait, seperti pemilik supermarket dan pemda," ujar Sekretaris KPAI M Ikhsan, belum lama ini.
Menurut Ikhsan, paket tersebut dikhawatirkan akan dijadikan jembatan ajang seks bebas di kalangan remaja. "Karena Valentine dirayakan remaja, ya anak SMP, SMA, bahkan SD. Biasanya meraka akan saling berbagi paket, sama aja menyuruh melakukan seks bebas. Dikhawatirkan jadi ajang seks bebas," jelasnya.
Lebih lanjut Ikhsan menjelaskan, diketahui adanya paket tersebut atas laporan masyarakat yang masuk ke Kantor KPAI. "Itu laporan dari pengaduan masyarakat. Kawan-kawan KPAI di lapangan lagi menelusuri," tuturnya.
Sebelumnya ustadz muda, Felix Siauw mendapati temuan paket cokelat isi kondom yang beredar di salah satu minimarket di Bandung. Menurutnya, foto tersebut bukan rekayasa dan sudah dicek kebenarannya. "Awalnya saya juga kira begitu (palsu- red), tapi teman saya di Bandung akhirnya konfirmasi bahwa mereka saksi dan melihat sendiri,” tulisnya di akun @felixsiauw. Data ini kemudian beredar luas ditengah umat dan menimbulkan kewaspadaan bagi para orangtua dan masyarakat. (tab)
Kasus itu merebak beberapa saat sebelum perayaan Valentine Day’s yang jatuh hari ini. Menurut Herlini, Hari Kasih Sayang tersebut banyak dirayakan oleh remaja, sehingga promo itu bisa menjadi kontra produktif dengan program peningkatan akses kesehatan reproduksi remaja dari pemerintah.
Dijual Bebas
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga meminta pemerintah menarik paket coklat valentine yang berhadiah kondom. Paket tersebut dijual secara bebas di sejumlah supermarket dan minimarket di kota besar.
"Saya baru menerima laporannya baru berapa jam yang lalu, itu ditemukan di beberapa daerah, seperti di supermarket di Jakarta Selatan, Geger Kalong Bandung, Depok, Medan, Manado. Saya mau membuat surat edaran kesemua instansi terkait, seperti pemilik supermarket dan pemda," ujar Sekretaris KPAI M Ikhsan, belum lama ini.
Menurut Ikhsan, paket tersebut dikhawatirkan akan dijadikan jembatan ajang seks bebas di kalangan remaja. "Karena Valentine dirayakan remaja, ya anak SMP, SMA, bahkan SD. Biasanya meraka akan saling berbagi paket, sama aja menyuruh melakukan seks bebas. Dikhawatirkan jadi ajang seks bebas," jelasnya.
Lebih lanjut Ikhsan menjelaskan, diketahui adanya paket tersebut atas laporan masyarakat yang masuk ke Kantor KPAI. "Itu laporan dari pengaduan masyarakat. Kawan-kawan KPAI di lapangan lagi menelusuri," tuturnya.
Sebelumnya ustadz muda, Felix Siauw mendapati temuan paket cokelat isi kondom yang beredar di salah satu minimarket di Bandung. Menurutnya, foto tersebut bukan rekayasa dan sudah dicek kebenarannya. "Awalnya saya juga kira begitu (palsu- red), tapi teman saya di Bandung akhirnya konfirmasi bahwa mereka saksi dan melihat sendiri,” tulisnya di akun @felixsiauw. Data ini kemudian beredar luas ditengah umat dan menimbulkan kewaspadaan bagi para orangtua dan masyarakat. (tab)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.