Diserang Sundep, 100 Hektar Padi Gabuk
TAK BERISI: Anggota Komisi B DPRD Demak H Farodli melihat hamparan sawah padi yang padinya mengalami gabuk.(HARSEM/SUKMA WIJAYA) |
DEMAK-Sedikitnya 100 hektar sawah padi siap panen mengalami gabuk akibat terserang hama. Gabah yang mestinya berisi bulir beras, ternyata kopong.
SEMULA serangan hama sundep belok (sejenis ulat) ini tidak terlihat. Karena sebelum diserang, kondisi gabah yang sepekan lagi siap panen itu berwarna kuning bernas. Tapi tiba-tiba menjadi pucat. Pangkal tangkai gabah sampai ujung menjadi putih dipenuhi serbuk.
Kondisi gabuk telah menyebar di tiga desa yang persawahannya masih satu areal yakni Desa Ngaluran dan Bandungrejo di Kecamatan Karanganyar, serta Desa Geneng Kecamatan Mijen.
Kepala Desa Ngaluran, Tukimin Noto Wicaksono mengakui adanya hama belok di desanya. Dilihat sepintas, hampir 75 persen gabah yang belum dipanen mengalami gabuk. “Kami mewakili warga meminta pemerintah bisa memberi bantuan bibit untuk masa tanam berikutnya,” harapnya.
Dia memperkirakan, panen kali ini gagal. Padahal panen tahun kemarin juga gagal sehingga petani mengalami kerugian besar.
Anggota Komisi B DPRD Demak, H Farodli sempat mengunjungi persawahan di tiga desa tersebut. Dia hanya bisa mengelus dada, dengan kondisi gabah yang gabuk tentunya petani merugi. “Sebenarnya petani sudah diingatkan dengan alam, dengan banyaknya kaper (kupu kecil berwarnah putih, red)," jelasnya.
Karena masuk musim bertelur, kawanan kaper tersebut mencari lokasi untuk bertelur. Sehingga banyak kaper turun ke sawah. Namun ketika telur-telur itu menetas mengelurkan ratusan ulat-ulat kecil yang masuk ke pangkal batang padi dan mengerat ke gabah menjadikan gabuk.
Salah seorang petani bernama Ny Kuripah (45) warga Desa Ngaluran bahkan langsung pingsan di tengah sawah, melihat sawah miliknya gabuk. Dia kemudian ditolong beramai-ramai oleh petani lain. “Dia kaget, padinya gagal panen,” jelas seorang petani.
Terpisah, Kasi Produksi Padi Palawija Dinas Pertanian, Yatmo mengaku sudah mendengar kondisi penyerangan hama di wilayah tiga desa tersebut. “Gabah yang sudah gabuk memang telah rusak dan tidak bisa dipanen. Ke depan akan kami upayakan bantuan benih atau pembasmi hama lain,” jelasnya.
Yatmo berharap adanya gagal panen di wilayah tersebut tidak berpengaruh dengan produktifitas di daerah lain. Pihaknya mencatat, ada serangan hama keong emas di Desa Bungo Kecamatan Wedung namun diharapkan tak meluas. Saat ini pihaknya mengaku belum bisa memberi bantuan pembasmi hama. (swi/16)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.