Musadad Kembali Pimpin PCNU
WIJAYAPENGAMBILAN SUARA: Sejumlah delegasi memberikan suara dalam penjaringan Ketua Tanfidziyah NU dan Rois Syuriah Demak. (HARSEM/SUKMA) |
DEMAK-H Musadad Syarief kembali pimpin PCNU bersama KH Alawi Mashudi selaku rois syuriah setelah terpilih secara aklamasi. Konfercab PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Demak tahun 2012 yang digelar di halaman Madrasah Aliyah-Nahdlatul Ulama (MA-NU) kembali H Musadad Syarief sebagai Ketua tanfidziyah. Calon ketua lain, yaitu H Afhan Noor mengundurkan diri.
Pada penjaringan tahap pertama, Musadad meraup 8 suara dan Afhan Noor 6 suara. Ketika akan dilanjutkan ke tahap kedua, Afhan Noor menyatakan mundur. “Karena suara sudah jelas 50 persen plus satu, saya rela mengundurkan diri dari pencalonan," jelas Afhan Noor.
Alasan Afhan Noor, dari 14 MWCNU yang memiliki hak suara, setengah lebih telah mendukung Musadad. Sesuai AD/ART NU Pasal 16 ayat (7), bila dalam pemilihan ketua tanfidziyah atau rois syuriah terdapat calon tunggal, maka dipilih secara aklamasi.
Terpilihnya Musadad menutup Konfercab NU Demak 2012. Sebelumnya sudah terpilih KH Alawi Mashudi sebagai rois syuriah dengan 7 suara, mengungguli KH Zaenal Arifin Makshun 4 suara dan KH Yasin Masyhadi 2 suara.
"Saya terpilih tak lepas dari istikharoh dari para kiai. Untuk itu kami meminta doa dari saudara dan para kiai untuk memajukan NU Demak," ucap KH Alawi Mashadi.
Kuatkan Aswaja
Sebelum pemilihan, dilakukan laporan pertanggungjawaban Ketua PCNU periode 2007-2012. Dalam pembahasan LPJ muncul persoalan ajaran aswaja hampir pudar, sejumlah MWCNU di Demak mendukung aswaja dimasukan dalam pendidikan sekolah.
“Ajaran alhul sunnah wal jamaah hampir memudar. Saya mendukung dimasukan dalam pendidikan, Maarif NU akan mengupayakan,” jelas Musadad menjawab pertanyaan dalam sidang pleno pemaparan.
Sidang pleno juga menyinggung mobil biru milik NU dari bantuan yang sudah dijual. Alasan penjualan, biaya perawatan per bulan mencapai Rp 3juta dirasa memberatkan. Juga pernah rusak dipinjam urusan pribadi dan untuk angkutan minyak tanah.
Disinggung perihal bantuan dari Pemkab Demak, Musadad menjelaskan lahan tempat berdirinya gedung NU merupakan hasil wakaf. Semula adalah kantor Yamualim untuk kepengurusan haji. Saat ada warga Demak tidak bisa dinaikan haji, pengurus membubarkan diri dan keluar dari Yamualim dan mewakafkan kantor serta tanahnya untuk NU, “Jadi kantor NU merupakan wakaf dari warga NU yang akan naik haji,” jelas Musadad. (swi/16)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.