Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

1 Agustus, Seluruh SPBU Wajib Jual Pertamax 192 SPBU di Jateng & DIY Belum Penuhi Ketentuan




(harsem/dok)
SEMARANG – PT Pertamina Region IV Jateng dan DIY mengimbau seluruh Stasiun Pengisian Bahanbakar Umum (SPBU) di Jateng dan DIY sudah menjual pertamax, menyusul diterbitkannya diterbitkannya Peraturan Menteri ESDM No.12 tahun 2012 tentang pengendalian penggunaan BBM bersubsidi.

Asisten External Manager PT Pertamina Region IV Jateng dan DIY Heppy Wulansari mengatakan dari total 696 SPBU di wilayah Jateng dan DIY, sebanyak 504 SPBU sudah menyediakan BBM nonsubsidi pertamax dan pertamax plus. 

"Pada 1 Agustus nanti seluruh SPBU diharapkan sudah dapat menyediakan BBM nonsubsidi. Kalau tidak bisa, ya akhir tahun. Yang pasti saat ini sebagian besar SPBU di kota/kabupaten Jateng dan DIY sudah menyediakan BBM nonsubsidi," ujarnya.

Menurut Heppy, biasanya SPBU yang belum melayani BBM nonsubsidi ada di wilayah yang konsumsinya sangat rendah, kurang dari 100 liter per hari, seperti Grobogan dan Rembang. Sebab penjualan BBM nonsubsidi masih dipandang belum ekonomis oleh pengusaha SPBU. 

"Tapi kami yakin dengan adanya kebijakan pembatasan, ke depan pengusaha SPBU akan melihat ini sebagai potensi pasar yang cukup ekonomis untuk mengembangkan BBM nonsubsidi," tuyurnya.

Untuk mekanisme penerapan penggunaan BBM nonsubsidi ini, Pertamina masih menunggu Dinas ESDM. Pertamina melalui SPBU akan melayani kendaraan pelat merah yang menggunakan stiker larangan penggunaan BBM subsidi.

Sementara itu, terkait ketersediaan BBM nonsubsidi, Pertamina telah menyiapkan stok pertamax dan pertamax plus, hingga 1.590 kiloliter per hari untuk wilayah Jateng dan DIY. 

Heppy mengatakan, meski kebijakan mobil dinas dan badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah harus mengggunakan bahan bakar minyak nonsubsidi akan diberlakukan mulai 1 Agustus untuk Jateng dan DIY, namun Pertamina tidak menambah kuota BBM nonsubsidi.

Ketahanan stok pertamax dan pertamax plus sudah sangat kuat, dapat mencapai170 hari. Stok per hari mencapai 1.590 kiloliter, sementara konsumsi harian di Jateng dan DIY baru sekitar 80 kiloliter. Saat ini harga pertamax Rp 9.600 per liter, dan pertamax plus Rp 10.000 per liter. Berbeda dengan premium, stoknya rata-rata hanya cukup untuk 14-15 hari. Konsumsi per harinya mencapai 240.000 kiloliter. 

"Diharapkan, konsumsi pertamax per 1 Agustus nanti akan meningkat. Namun sampai sekarang kami belum dapat memprediksi, karena masih menunggu data jumlah mobil pelat merah dari Jateng dan DIY," katanya, kemarin.

Suplai pertamax untuk Jateng dan DIY berasal dari kilang minyak Balongan dan sebagian dari Cilacap. Hampir semua terminal BBM baik di terminal BBM Boyolali, Tegal, Pengapon, Cilacap, dan Rewulu Yogyakarta sudah mempunyai tangki timbun untuk BBM nonsubsidi.  (J8/JBSM/14)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous