Adik Sakit, ABG Nekat Curi HP

SEDANG SAKIT: Solikin saat menggendong si bungsu yang sedang sakit di depan rumahnya(HARSEM/NINO ADISUMARTO)

UNGARAN-Tragis, untuk membantu biaya pengobatan adiknya, Eko Supriyanto (16) nekat mencuri HP milik penumpang bus. Akibatnya, Eko dan barang buktinya diamankan di Mapolres Semarang.

Dalam keterangannya di depan petugas, Eko mengaku tindakannya didorong kemiskinan keluarganya. "Saya nekat mengambil HP karena ingin membantu orangtua mencari uang untuk pengobatan adik saya yang lagi sakit," tuturnya.

Saat Harsem mendatangi rumahnya, diketahui Eko anak pasangan Solikin (45) dan Parni Rita (32) warga perumahan Pringkurung RW 12, Kalongan, Ungaran Timur, yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Bahkan keluarganya tidak memiliki rumah tinggal sendiri. 

"Ini rumah orang, dan kami disuruh menempati sekaligus menjaga saja," ujar Solikin, kemarin.

Menurut Solikin, perbuatan anak sulungnya tersebut disebabkan ingin membantu pengobatan adiknya yang nomor tiga, Ridho (9) yang sedang sakit. "Saya tidak menyangka Eko akan berbuat senekat itu. Niatnya yang baik terpaksa dilakukan dengan cara yang salah. Mungkin karena ia tak tega melihat Ridho sakit," ucap Solikin.

"Sekalipun keluarga kami miskin, tapi saya tidak pernah mengajarkan anak saya untuk mengambil barang orang. Apalagi mencopet," imbuhnya lagi, sambil menggendong anak bungsunya, Rafi yang juga tengah sakit.

Sementara ibu Eko, Pari Rita membenarkan, bahwa Ridho beberapa hari lalu memang sedang sakit, dan butuh biaya pengobatan. Namun demikian, dia tidak pernah meminta atau menyuruh Eko mencari uang untuk mengobati adiknya. "Saya sedih mendengar Eko ditahan. Biar miskin saya tidak pernah menyuruh dia untuk mencari uang dengan cara seperti itu," ucapnya.

Menurut ibunya, perbuatan Eko itu mungkin disebabkan pengalaman sebelumnya. Dimana adiknya yang bernama Lita Mujiwati (11) sakit usus buntu dan harus segera dioperasi. "Waktu itu Eko tahu saat adiknya saya bawa berobat ke RSUD Ungaran ditolak, dan kami diminta untuk mencari rumah sakit lain. 

Lalu kami ke RS Telogorejo Semarang, tapi karena tak sanggup menyediakan uang perawatan, akhirnya Lita saya bawa ke Temanggung untuk menjalani pengobatan alternatif. Dan sampai sekarang Lita masih sama neneknya menjalani pengobatan alternatif di Temanggung," tutur Parni.

"Mungkin karena pengalaman itulah Eko akhirnya nekat mengambil HP orang, hanya untuk mengobati adiknya," imbuh sang ibu. Kisah tragis warga miskin ini bermula pada Senin (11/6) lalu, saat Eko naik bus jurusan Semarang - Ambarawa. Di situlah Eko nekat mengambil HP milik Isnatun Khasanah (40), warga Ngilir, Kendal. 

Begitu berhasil beraksi di atas bus, Eko langsung turun di depan Pasar Karangjati, Bergas. Sialnya, korban sadar jika HP di sakunya hilang, spontan meneriaki Eko sebagai pelakunya, dan ia pun ditangkap warga beramai-ramai dan diserahkan ke Polsek Bergas. Karena pelaku masih di bawah umur, kasusnya dilimpahkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Semarang.

Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP Agus Puryadi mengatakan, polisi akan mengirim Eko ke panti rehabilitasi sosial anak di Magelang. 

"Kasusnya akan tetap kami proses. Tapi pelaku tidak akan ditahan di LP. Kami akan menitipkan tersangka di panti rehabilitasi sosial anak di Magelang," katanya. (ino/15)

Newer Post Older Post