Antisipasi Longsor, Tebing Exit Tol Dikepras

 ANGKUT TANAH: Sejumlah dump truk tampang mengangkut tanah keprasan bukit Tegalepek,  menghindari terjadinya longsor di wilayah exit tol. (HARSEM/NINO ADISUMARTO)

UNGARAN- Mengantisipasi terjadinya longsor, kontraktor pembangunan jalan tol Semarang - Solo, PT Waskita Karya melakukan pengeprasan pada dua sisi tebing bukit Tegalepek, tepatnya di jalur exit tol Ungaran.

General Superintenden PT Waskita Karya, Anang Noer mengatakan, rencananya pengeprasan dilakukan dari bagian atas bukit hingga batas talud cor, yang dijadwalkan selesai Agustus 2012 mendatang. Hal ini untuk memberikan rasa nyaman pengguna jalan tol dari ancaman longsor.

Untuk pekerjaan tersebut, lanjut dia, pihaknya telah mengerahkan sejumlah petugas untuk membuang tanah ke luar lahan tol, dengan menggunakan alat berat. 

"Volume pengeprasan diperkirakan mencapai sekitar 10.000 m3. Utamanya untuk mengurangi ketinggian bukit hanya sebatas talud cor," papar Anang, kemarin.

Untuk menghindari insiden, Anang mengaku pekerjaan pengeprasan hanya dilakukan bila cuaca terang. Bila terjadi hujan maka untuk sementara harus dihentikan. Hal ini sesuai dengan standar keamanan yang diutamakan bagi pekerja. "Kalau hujan ya terpaksa dihentikan sementara. Mengingat ketinggian dan kecuraman tebing bukit yang sangat membahayakan pekerja," katanya.

Sementara pada pantauan Minggu siang, di lokasi pengeprasan terdapat sejumlah dump truk keluar-masuk wilayah proyek mengusung tanah hasil pengeprasan. Sukardi (42), salah satu sopir dump truk saat ditemui Harsem menuturkan, setiap hari rata-rata ia mengangkut tanah keprasan bukit Tegalepek sebanyak sembilan rit, untuk dibuang di sekitar pintu masuk tol Semarang-Solo. 

"Perintahnya harus dibuang ke dekat pintu masuk tol, karena disana ada pengurugan tanah," kata dia. (ino/15)

Newer Post Older Post