Menembak Diharapkan Jadi Ekstra Kurikuler Sekolah
SEMARANG- Persatuan Menembak
Indonesia (Perbakin) masih membutuhkan banyak atlet usia 6 - 11 tahun
dan atlet junior 12-17 tahun untuk regenerasi sekaligus dipersiapkan
sebagai petembak handal supaya bisa bersaing di tingkat internasional.
Hal tersebut diungkapkan Ketua
Perbakin Pusat, Komjen Pol Nanan Sukarna di sela-sela kegiatan lomba
tembak reaksi International Practical Shooting Club (IPSC) level II
Kapolri Cup 2012 dalam rangka HUT Bhayangkara ke-66 di lapangan tembak
Ciptoning Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Sabtu (16/6) pagi.
''Selama ini Indonesia hanya punya atlet senior dan sudah maksimum. Itupun kalau untuk maju ke perlombaan, mereka harus di dorong-dorong,'' kata Nanan Sukarna didampingi Gubernur Akpol Irjen Pol Drs Djoko Susilo.
Diungkapkannya, selama ini atlet-atlet menembak Indonesia kalah dengan negara seperti Myanmar. Padahal dulu negara tersebut meminjam senjata pada negara Indonesia. ''Masak kita kalah dengan Myanmar yang pada tahun 1997 meminjam senjata kita. Sekarang dia lebih maju dari kita,'' kata Nanan yang juga menjabat sebagai Wakapolri ini.
Guna memajukan dan meningkatkan kualitas atlet menembak, diperlukan regenerasi sejak dini mulai dari anak usia sekolah dasar. Disamping itu, Perbakin juga berharap kepada para orang tua supaya mengenalkan dan mengajarkan menembak kepada anaknya.
''Selama ini Indonesia hanya punya atlet senior dan sudah maksimum. Itupun kalau untuk maju ke perlombaan, mereka harus di dorong-dorong,'' kata Nanan Sukarna didampingi Gubernur Akpol Irjen Pol Drs Djoko Susilo.
Diungkapkannya, selama ini atlet-atlet menembak Indonesia kalah dengan negara seperti Myanmar. Padahal dulu negara tersebut meminjam senjata pada negara Indonesia. ''Masak kita kalah dengan Myanmar yang pada tahun 1997 meminjam senjata kita. Sekarang dia lebih maju dari kita,'' kata Nanan yang juga menjabat sebagai Wakapolri ini.
Guna memajukan dan meningkatkan kualitas atlet menembak, diperlukan regenerasi sejak dini mulai dari anak usia sekolah dasar. Disamping itu, Perbakin juga berharap kepada para orang tua supaya mengenalkan dan mengajarkan menembak kepada anaknya.
''Untuk anak-anak pakai pistol
airsoftgun atau senapan angin dan jangan pakai senjata api. Selain
biayanya murah dan aman, mereka bisa berlatih di rumah atau sekolah,''
katanya.
Untuk menunjang hal itu, pihaknya juga menghimbau kepada Dinas Pendidikan Nasional supaya memasukan olahraga menembak sebagai alternatif ekstra kurikuler di tingkat SD sampai SMA. Dengan begitu, anak yang mempunyai bakat menembak bisa dilihat dan selanjutnya dibina menjadi atlet petembak yang handal.
Untuk menunjang hal itu, pihaknya juga menghimbau kepada Dinas Pendidikan Nasional supaya memasukan olahraga menembak sebagai alternatif ekstra kurikuler di tingkat SD sampai SMA. Dengan begitu, anak yang mempunyai bakat menembak bisa dilihat dan selanjutnya dibina menjadi atlet petembak yang handal.
''Dengan adanya ekstra kurikuler
menembak nantinya Polri dan Perbakin yang akan menyiapkan event-event
menembak tingkat sekolah sebagai ajang pembinaan dan melatih
kemampuan,'' kata Nanan.
Selain kesulitan mencari regenerasi, lanjut Nanan, kendala untuk meningkatkan kualitas menembak disebabkan karena lemahnya dukungan atas penggunaan amunisi. Mahalnya harga peluru, menjadikan penggunaannya terbatas.
"Kami berharap sponsor bisa mendukung karena ini demi Indonesia. Kebutuhan peluru luar biasa banyak. Setahun berapa ratus peluru yang ditembakkan. Bagaimana bisa menembak lebih baik jika kita dibatasi (menembak). Kita butuh anggaran lebih besar,'' lanjut Nanan yang pada saat itu turut berpartisipasi dalam lomba menembak bersama tamu VVIP.
Ketua Panitia Kombes Pol Anang Supena mengatakan, lomba menembak tersebut merupakan rangkaian kegiatan HUT Bhayangkara ke-66 dan setiap tahun selalu diadakan. Selain itu juga sebagai ajang persiapan menghadapi PON di Riau dan persiapan Olimpiade. (J12, ebp-JBSM/11)
Selain kesulitan mencari regenerasi, lanjut Nanan, kendala untuk meningkatkan kualitas menembak disebabkan karena lemahnya dukungan atas penggunaan amunisi. Mahalnya harga peluru, menjadikan penggunaannya terbatas.
"Kami berharap sponsor bisa mendukung karena ini demi Indonesia. Kebutuhan peluru luar biasa banyak. Setahun berapa ratus peluru yang ditembakkan. Bagaimana bisa menembak lebih baik jika kita dibatasi (menembak). Kita butuh anggaran lebih besar,'' lanjut Nanan yang pada saat itu turut berpartisipasi dalam lomba menembak bersama tamu VVIP.
Ketua Panitia Kombes Pol Anang Supena mengatakan, lomba menembak tersebut merupakan rangkaian kegiatan HUT Bhayangkara ke-66 dan setiap tahun selalu diadakan. Selain itu juga sebagai ajang persiapan menghadapi PON di Riau dan persiapan Olimpiade. (J12, ebp-JBSM/11)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.