Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Bersenjata Kumis, Tikus Susah Dibasmi


SUSAH DIBASMI: Sejumlah petani di Desa Kenduren Kecamatan Wedung menunjukkan tangkapan tikus setelah dilaksanakan gropyokan kemarin pagi. (HARSEM/HARI SANTOSO-JBSM)


DEMAK- Ratusan petani Desa Kenduren Kecamatan Wedung mengadakan gropyokan tikus, kemarin. Dalam aksi itu, mereka berhasil membantai ratusan binatang pengerat yang kerap dijuluki ‘Den baguse’ itu. Para petani memang sudah geram dengan ulah tikus yang kian merajalela itu. Kegiatan disaksikan Wabup HM Dachirin Said. 

“Tikus memang susah dibasmi. Dengan gropyokan ramai-ramai, mudah-mudahan efektif memerangi populasi tikus,” harap petani Sahudi (52).  

Hal serupa dikemukakan Kamin (61). Ia mengakui tikus dengan serakah memakan hasil pertanian. Binatang itu seakan tak peduli menyerang padi dan palawija.

Wabup HM Dachirin Said mengaku prihatin dengan serangan tikus di lahan pertanian. “Tikus harus dibasmi, tapi jangan pakai setrum listrik karena justru membahayakan,” pinta Dachirin dalam acara Gerakan Pengendalian Organisasi Pengganggu Tanaman (OPT) 2012 yang dipusatkan di Desa Kenduren  itu.  

Berbekal  umpan rodentisida dan alat semprot  asap  belerang, Dachirin mencari lubang persembunyian tikus. Ketika tempat persembunyian ditemukan, asap belerang ditembakkan. Alhasil banyak tikus yang mati terkena asap belerang.

Bersenjata Kumis
Menurut Petugas BPTPH (Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura) DipertanTPH Jateng, Suryo Balaindro, pengendalian hama tikus harus dilakukan secara massal dalam areal persawahan setelah panen, bero (tidak tanam), dan sebelum panen. “Tikus binatang cerdas. Dengan kumisnya bisa mendeteksi umpan,” katanya. 

Tikus mempunyai kebiasaan jera umpan. Untuk itu dinas memberi bantuan umpan anti pembekuan darah, sehingga matinya tikus tidak ditempat ketika makan umpan.

Surya menambahkan, pihaknya telah membantu obat rodentisida ke Demak mencapai 21 ton, dengan harapan hasil panen padi di Demak meningkat.

Sekretaris Dipertan Demak, Hari Adi Soesilo menambahkan, kendati hama tanaman sedikit yang menyerang namun pihaknya tetap memperhatikan. “Prinsipnya, sekecil apapun OPT tetap kita tangani,” kata Hari Adi, kemarin.

Lanjutnya, dari data Dipertan Demak sedikitnya 66 hektar areal sawah telah terserang hama tikus, 123 hektar terserang perengat batang (sundep belok atau wereng), dan 23 hektar terserang hama berupa bakteri santomonas (Xanthomonas). Kendati demikian tidak mempengaruhi jumlah porduktifitas tanaman pangan di Demak.

Apalagi harga gabah kering panen (GKP) Rp.3.700 per-kg, GKG (gabah kering giling) Rp.4.300 per-kg dan harga beras mencapai Rp.6.000 sampai Rp.7.000 per-kg. Maka penurunan produktifitas tidak mempengaruhi pendapatan petani.

Luas daratan Kabupaten Demak 88.743 hektar, 48.947 hektar di antaranya lahan pertanian produktif. OPT yang mengganggu di lahan pertanian sangat luar biasa, bahkan tahun 2010 pertanian padi di Demak sempat gagal akibat dampak perubahan iklim (DPI). (swi/16)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous