Proyek Rel Ganda 56 Rumah Harus Dibongkar
TANJUNG EMAS – Realisasi pembangunan jalur ganda (double track) terus ditunjukkan tim dari Daop IV Semarang dan Satuan Kerja Dinas Perhubungan. Selain melakukan pembersihan jalur, tim juga mengukur permukiman penduduk yang terkena imbas mega proyek yang diharapkan selesai tahun 2014 mendatang itu.
Pengukuran area Kelurahan Pindrikan Lor dilakukan dengan bentang yang pada rencana awal diperkirakan berkisar 16 meter. Senin (4/6) kemarin tim Satker mengukur hingga bentang 23 meter dari titik terluar rel kereta api lama yang saat ini sudah ada.
Arief Wahyudi, Vice Presiden Daop IV Semarang didamping Menejer Humas Sapto Hartoyo menjelaskan, pengukuran jalur dilakukan hingga 23 meter untuk menyediakan area aman bagi perjalanan kereta api.
"Tidak saja jalur, tapi di sekitar jalur juga harus bebas dan aman dari aktivitas penduduk. Jadi, yang diukur tidak saja untuk rel tapi juga tanah yang memang dikosongkan untuk jalur," ungkapnya.
Dari hasil pengukuran, imbuh dia, diperkirakan sebanyak 56 rumah warga yang berada di atas tanah milik Dirjen Perkeretaapian juga tidak luput dari pembongkaran. "Pengukuran dilakukan di tanah milik kereta api di wilayah Daop IV Semarang, khususnya di Pindrikan Lor," imbuhnya.
Double track, tambah dia, dibangun sebagai pengalihan beban transportasi darat dari jalan ke rel kereta api. Lebih lanjut Vice President menambahkan, terkait pelaksanaan mega proyek tersebut, pemerintah pusat menargetkan tim bisa bekerja dengan baik sehingga tahun 2012 ini bisa diselesaikan pekerjaan fisiknya.
Arief menambahkan, dalam pembangunan double track pemerintah hanya akan memberikan tali asih kepada penghuni yang telah lama menghuni tanah PT KAI. "Kita sedang usulkan besaran uang ganti rugi," katanya.
Sementara itu, Lurah Pindrikan Lor, Indriyati mengungkapkan, dari data sementara yang masuk ada sebanyak 56 kepala keluarga (KK) di wilayahnya yang akan terkena proyek. "Tidak saja rumah warga, sebagian tanah milik pemerintah juga ada yang kena untuk kepentingan proyek ini," ungkapnya.
Selain itu, imbuh dia, proyek yang saat ini dalam proses pengukuran juga dipastikan akan merobohkan beberapa fasilitas umum yang dibangun warga, seperti WC umum milik warga Teng-teng. "Terkait fasilitas umum hingga saat ini memang belum ditentukan ganti ruginya," ujarnya saat mendampingi proses. (indra/12)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.