Dachirin Butuh ‘Walisongo’
Heri Susilo Utomo(HARSEM/SUKMA WIJAYA) |
DEMAK-Pemerintahan HM Dachirin Said dikhawatirkan menyimpang dari visi dan misi. Demikian dikatakan Ketua I Kosgoro Demak, Heri Susilo Utomo. “Latar belakang Dachirin sebagai akademisi dan kiai belum bisa mengimbangi kemampuan alm Tafta Zani," ujar Susilo, kemarin.
Namun Dachirin dinilai memiliki kemampuan beradaptasi di bidang birokasi. Menurut Susilo, pemimpin tak cuma butuh kemampuan birokrasi dan akademisi. Banyak pendekatan lain yang harus dilakukan.
Untuk itu Dachirin membutuhkan rekan pemikir yang independen tanpa kepentingan politis. Bisa dari praktisi, akademisi, masyarakat, atau ulama. Pemikir ini harus berjumlah sembilan orang dengan bidang yang berbeda. Jumlahnya yang sembilan ini, bisa dibilang sebagai ‘Walisongo’.
Mereka harus mampu memberikan pertimbangan dan perimbangan rencana pembangunan.
Menurut Susilo, keterpurukan Demak merupakan kesalahan pemerintah era orde baru. Seperti gagalnya proyek Jratun (Jragung dan Tuntang). Proyek normalisasi sungai Jragung dan Tuntang gagal, manfaatnya belum dirasakan petani.
Kini diperparah kian ngetren-nya politik anggaran yang bertujuan untuk cari keuntungan. Sekarang ditambah istilah makelar proyek sampai nyenggek proyek, seakan-akan menunjukan pejabat meminta uang untuk urusan proyek ke daerah. (swi/16)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.