Piala Adipura Diarak Keliling Kota

ANUGERAH ADIPURA : Kota Semarang meraih Anugerah Adipura kategori kota metropolitan. Setelah dikirab kemarin, Adipura diserahkan Wakil Walikota Hendi Hendrar Prihadi kepada Ketua DPRD Kota Rudi Nurahmat. (Foto : Harsem/Indra)

 

SEMARANG-Dari 14 kota metropolitan yang mengikuti penilaian Adipura, hanya 8 kota yang berhasil meraih Anugerah Adipura untuk kategori metropolitan, salah satu di antaranya adalah Semarang. Sekitar pukul 17.00 WIB piala Adipura tersebut diarak keliling kota.

Beberapa pejabat Muspida turut mengawal proses arak-arakan melalui rute kirab dari bandara Achmad Yani - Jl Jendral Sudirman - Tugu Muda - Jl Pandanaran - Simpang Lima - Jl Pahlawan - Jl Gajah Mada - Jl Pemuda - dan berakhir di Balai Kota Semarang.

Rombongan kirab juga diikuti beberapa komunitas serta kelompok masyarakat. Di antaranya pasukan kuning "penyapu jalan", komunitas IMI (Ikatan Motor Indonesia) dengan kawalan jeep terbuka dan beberapa komunitas lain. Sesampai di halaman Balai Kota, rombongan kirab Anugerah Adipura disambut hiburan musik di panggung.

Euforia perayaan kirab Piala Adipura seakan menjadi bukti, bahwa gelar yang dua tahun terakhir itu lepas sangat dinantikan warga Kota Semarang. Anugerah Adipura diterima langsung Wakil Walikota Hendrar Prihadi di Istana Negara.

Di sela acara kirab, Wakil Walikota Hendrar Prihadi memberikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang telah berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan Kota Semarang.

“Terima kasih kepada seluruh warga Kota Semarang yang telah menjaga kebersihan lingkungan di kota ini. Anugerah Adipura ini adalah bonus atas kepedulian serta kesadaran kita dalam menjaga lingkungan. Mari jadikan penganugerahan ini sebagai penyemangat kita ke depan,” ujar Hendi.

Sebagai informasi, anugerah Adipura merupakan salah satu program prioritas Kementerian Lingkungan Hidup dalam pengendalian pencemaran dari kegiatan domestik. Program ini juga memberikan penghargaan bagi kota/kabupaten yang memiliki komitmen dalam mewujudkan kota bersih dan hijau (clean and green city).

Sejumlah parameter yang ditetapkan dalam penganugerahan Adipura, adalah kebijakan dan kerja sama dalam hal penanganan keteduhan dan kebersihan lingkungan (70%), pengendalian kualitas air (20%) dan pengendalian kualitas udara (10%).

“Saya berharap ini menjadi semacam tonggak, atau awal di mana kebersihan adalah bagian dari kehidupan sehari-hari dan bagaimana masyarakat Kota Semarang mengatur pola hidup bersih dan menjadikan kebersihan sebagai kebanggaan, untuk menjadikan Kota Semarang sebagai kota yang aman, tertib, bersih dan indah,” bebernya.

Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang Ari Purbono mengatakan, di tengah-tengah kondisi kinerja Pemkot Semarang yang saat ini menjadi sorotan pusat, Anugerah Adipura menjadi hadiah terindah bagi Kota Semarang.

“Ini sebagai penyemangat bagi kami untuk terus berbenah. Apresiasi perlu diberikan kepada para penyapu jalan yang merupakan pahlawan Adipura,” ujarnya.

Ditambahkan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang Muthohar, selama penilaian Adipura, pihaknya bekerja sesuai tupoksi untuk menjaga kebersihan dan keindahan di Kota Semarang.

Banyak indikator yang membuat Semarang mendapatkan anugerah Adipura tahun 2012, di mana  penghargaan ini bukan semata-mata terkait kebersihan saja tetapi juga peran serta masyarakat dalam menciptakan kebersihan di lingkungan masing-masing.

“Terdapat 36 kelompok warga masyarakat mengurangi sampah sebelum dibuang ke TPA Jatibarang dapat dijadikan keteladanan RT atau RW lain,” ujarnya. Semarang sudah punya pabrik pengolahan kompos yang tiap harinya dapat memproduksi hingga 250 ton kompos sampah warga yang mencapai 800 ton per hari.

Namun masih ada yang belum tertangani dengan baik. Seperti masalah penanganan rob di Semarang Utara. ini juga butuh kepedulian masyarakat dari RT/RW/Lurah untuk penangan semuanya. “Saya harap warga Semarang ikut nyengkuyung untuk mempertahankan penghargaan ini,” katanya. (lif/11)

Newer Post Older Post