Rekam E-KTP Baru 19 Persen
BANYAK KENDALA: Operator e-KTP Kecamatan Grobogan tengah merekam data seorang warga lanjut usia, baru-baru ini. (SM/DHEKY KENEDI-JBSM) |
GROBOGAN-Pelaksanaan program Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di Kabupaten Grobogan mengalami kendala. Antara lain, mobilisasi warga dari desa ke kantor kecamatan, dan jumlah alat perekam yang kurang memadai.
“Kami akui masih banyak kendala. Kendala utama adalah jumlah alat perekam yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk serta kondisi geografis wilayah. Di setiap kecamatan hanya ada dua alat, sementara jumlah warga yang direkam sangat banyak,” jelas Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Grobogan, Rochadi SH, kemarin.
Kendala lain, tidak mudah memobilisasi warga desa ke kecamatan karena kondisi geografis dan akses jalan. Saat ini, program e-KTP baru mencapai 19 persen dari target 880 ribu penduduk di tahun 2012. Di Kabupaten Grobogan ada 1.106.592 penduduk yang memenuhi syarat ber-KTP.
“Untuk mencapai 100 persen yang ditargetkan pemerintah pusat memang sangat berat. Apabila tetap pada kondisi saat ini, diperkirakan Oktober 2102 mendatang baru tercapai 85-90 persen. Start awal kami pada tiga bulan lalu juga terkendala koordinasi dengan pihak kecamatan. Seperti penyediaan ruangan, listrik, dan koordinasi data,” imbuh Rochadi.
Ditambahkan Rochadi, dibutuhkan pegawai kecamatan yang senantiasa mendampingi operator E-KTP sampai selesai setiap harinya. Hal itu untuk koordinasi data apabila ditemukan data kependudukan yang berbeda.
“Misalkan di KTP namanya H Parman, namun di data operator namanya Parman. Nah, hal semacam itu kan butuh koordinasi dengan petugas kecamatan untuk kevalidan data. Kuncinya hanya koordinasi, dan kami akui masih terkendala mengingat Dispendukcapil tidak membawahi langsung petugas kecamatan,” terangnya.
Sebagai solusi, dua hari lalu Rochadi sudah memerintahkan pegawainya berangkat ke pusat (Jakarta), untuk meminta pinjaman alat perekaman dari kabupaten atau daerah yang sudah melakukan perekaman data penduduk. Alat perekam nantinya akan didistribusikan ke desa-desa pelosok maupun yang banyak jumlah penduduknya.
“Seharusnya, di kantor Dispendukcapil juga ada alatnya. Tetapi kenyataannya, sampai sekarang belum dikirim oleh konsorsium penyedia alat. Kami telah berinisiatif menganggarkan untuk pengadaan alat perekaman e-KTP yang bisa mobile, dan saat ini kami sedang berupaya membelinya,” akunya. (K11-JBSM/16)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.