Tas Batik Makin Diminati
TAS BATIK: Pemilik Nyonya Ketjil Bags, Triastuti Kusumaningtyas (kaos hitam) menunjukkan aneka bentuk tas dari kreasi batik dan kulit ular, kemarin. (Harsem/JBSM/Muhammad Syukron) |
KAIN batik selama ini lebih banyak dipakai untuk pakaian. Namun, sejak 2010, tren tas batik mulai merambah di kota-kota besar di Indonesia, termasuk di Kota Semarang. Para pejabat, selebritis hingga pegawai swasta tak mau ketinggalan untuk memakainya sebagai pelengkap fashion.
Untuk berhadapan dengan tas import branded pun tidak kalah ketika tas itu berbahan dasar kain batik tulis asli Jawa Tengah, seperti batik Lasem, batik Solo, batik Semarang, Cirebon dan Pekalongan yang dipadukan dengan kulit kerbau, sapi serta kulit ular.
Seperti usaha yang digeluti ibu satu anak warga Perumahan Graha Wahid Cluster Madrid C3A Kelurahan Sambiroto, Kecamatan Tembalang bernama Triastuti Kusumaningtyas dua tahun terakhir.
''Kami mematok harga mulai Rp 500 ribu hingga Rp 750 ribu dengan bahan asli batik Lasem, bagian dalam kulit kerbau dan untuk tali tas terbuat dari kulit ular asli,'' tuturnya, kemarin. Tas yang ia beri merek Nyonya Ketjil itu juga telah terbang hingga Jakarta, Bogor, Palembang, Surabaya dan Kalimantan.
''Produksinya masih terbatas, karena hanya dibantu dua karyawan dan ibu-ibu rumah tangga. Untuk desain, kami buat sendiri. Tapi tidak menutup kemungkinan ada pemesan yang menginginkan bentuk seperti Hermes, atau LV,'' ungkapnya. (Muhammad Syukron/14)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.