Air Bersih di Kudu Belum Termanfaatkan
AIR BERSIH: Warga Meteseh antri air bersih kiriman PDAM Kota Semarang, beberapa waktu lalu. (HARSEM/DOK) |
KUDU-Keberadaan sumber air baku PDAM di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kelurahan Kudu Kecamatan Genuk yang belum termanfaatkan. Pasalnya masih ada ribuan rumah tangga, terutama dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang belum mendapatkan air bersih.
Bahkan untuk persoalan sanitasi, mereka juga masih mengalami persoalan. Untuk itu PDAM Kota Semarang diharapkan meningkatkan kinerja agar MBR mendapat kpelayanan air bersih.
Demikian terungkap dalam Konsultasi Publik Draft Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (RAD AMPL) Kota Semarang. Kegiatan terselenggara atas kerjasama Pokja AMPL Kota Semarang bekerjasama dengan Indonesia Urban Water, Sanitation & Higiene (IUWASH) serta Oamsimas PMAC Jateng I.
Menurut Ketua Tim Pelaksana Pokja AMPL, Nurkholisidle capacity di IPA Kudu perlu disikapi serius. “Jangan sampai air bersih terbuang percuma, padahal banyak yang membutuhkan,” ujar Nurkholis.
Dia menambahkan, target kinerja air minum dan sanitasi berdasar Millennium Development Goals (MDGs) Kota Semarang pada tahun 2015 adalah 80,79 % untuk pelayanan akses air minum layak dan 76,70% untuk akses sanitasi layak.
“Target ini memang cukup berat mengingat cakupan pelayanan untuk tahun 2010 tercatat 61,58% untuk akses air minum dan 53,4% akses sanitasi layak. Oleh karenanya, komitmen dari Pemkot, perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak,” papar Nurkholis.
Minim Pelanggan
Dirut PDAM Tirta Moedal Kota Semarang Dra Etty Laksmiwati mengakui IPA Kudu bekum optimal. Namun kondisi ini bukan karena kinerja PDAM yang rendah namun akibat keterbatasan jaringan distribusi.
“IPA Kudu banyak melayani pelanggan wilayah Semarang Timur yang mayoritas pemukiman, termasuk MBR sehingga konsumsi air tidak terlalu banyak,” katanya.
Selain itu di Semarang Timur banyak perumahan yang memiliki sumur artetis sendiri. Ketika ditawari menjadi pelanggan PDAM, mereka enggan dengan alasan sumur artetis masih bagus.
“Sedangkan pelanggan besar baik perhotelan maupun industri masih mengandalkan sumur artetis, meski mereka juga pelanggan PDAM. Pelanggan besar juga membatasi penggunaan air PDAM. Jika konsumsinya sudah mencapai 50 meter kubik, PDAM dimatikan dan diganti sumur artetis,” tandasnya. (lif/16)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.