Akibat Ledakan Tabung Gas 3 Kg, KERUGIAN RP 1 TRILIUN
UNGARAN - Kerugian akibat kebakaran Pasar Projo Ambarawa mencapai Rp 1 triliun.
Sekitar 124 kios buah, 697 los di lantai satu, 34 kios lantai dua serta 349 los hangus terbakar bersama dagangannya. Dari keterangan tiga orang saksi, dugaan sementara kebakaran ini akibat ledakan tabung gas 3 kg dari salah satu warung makan di lantai dua.
Sekitar 124 kios buah, 697 los di lantai satu, 34 kios lantai dua serta 349 los hangus terbakar bersama dagangannya. Dari keterangan tiga orang saksi, dugaan sementara kebakaran ini akibat ledakan tabung gas 3 kg dari salah satu warung makan di lantai dua.
“Dalam kebakaran pasar Projo Ambarawa tersebut, kerugiannya mencapai kurang lebih Rp 1 triliun. Hingga saat ini tidak ada korban jiwa dari tragedi tersebut,” kata Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP Agus Puryadi, Sabtu (21/7) kemarin.
Ditambahkan, Polres Semarang bersama Polda Jateng akan melakukan penyelidikan dan mencari penyebab kebakaran di Pasar Projo Ambarawa dengan uji labfor di Semarang. Hingga kemarin, lokasi kebakaran masih dipasang garis polisi untuk mempermudah penyelidikan petugas.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Semarang, Yusuf Ismail melalui Kabid Pasar dan PKL, Yosef Gunawan Wibisono menjelaskan, usai kebakaran pihaknya langsung melakukan inventarisasi dan pendataan di lapangan.
“Los yang terbakar sebanyak 956 petak. Sambil menunggu penyelidikan petugas kepolisian, area atau komplek Pasar Projo kami tutup. Nantinya, sesuai hasil keputusan rakor Bupati Semarang bersama para kepala dinas dan muspida, para pedagang akan direlokasi di sepanjang Jalan Baru belakang pasar hingga Tambakboyo,” tandas Yosef.
Kios yang nantinya dibangun dengan ukuran 2 meter x 1,5 meter, akan menelan biaya kurang lebih Rp 1,5 miliar.
Pedagang Direlokasi
Kebakaran hebat itu menyisakan duka mendalam bagi ribuan pedagang yang membuka usahanya di pasar tersebut. Hingga tiga hari kebakaran itu, ternyata api masih saja muncul di tengah-tengah puing reruntuhan bangunan kios maupun los pasar.
Sementara, para pedagang masih kebingungan harus membuka usahanya kembali namun apa daya barang-barang yang dijualnya terlanjur terbakar habis. Begitu pula, tempat relokasi pedagang juga belum ada tanda-tanda dipersiapkan Pemkab Semarang.
Bupati Semarang H Munjirin mengatakan, pihaknya juga merasa sangat prihatin akan musibah yang membakar Pasar Projo Ambarawa ini. Bahkan, jika muncul dugaan-dugaan akan terbakarnya pasar tersebut hendaklah dugaan itu tidak dibesar-besarkan.
Sempat muncul dugaan, jika terbakarnya pasar itu disengaja karena lokasi itu akan dijadikan bangunan rumah sakit, selain itu lokasi pasar ini akan dibangun kembali dengan bangunan yang megah.
“Yang jelas, kebakaran ini tidak ada yang membuat sengaja. Namun, semua itu karena tidak diduga. Penyebab utama kebakaran, kami juga belum dapat menjelaskan secara pasti dan untuk lebih jelasnya dapat meminta keterangan kepada kepolisian yang melakukan penyelidikan,” katanya kepada Harsem, Sabtu (21/7) kemarin usai melakukan rapat koordinasi bersama para Kepala Dinas, Muspida maupun dengan pedagang, di Pendopo Kecamatan Ambarawa.
Dari data yang dilaporkan bahwa jumlah pedagang yang hingga kini memiliki ijin berjualan di Pasar Projo sebanyak 1.224 , sedangkan yang tidak memiliki ijin dan mereka berjualan di depan pasar 500 pedagang. Dari semua pedagang ini, nantinya saat direlokasi ke JB, maka komplek Pasar Projo harus steril dan semua pedagang berjualan di JB. (hes/15)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.