Dugderan Resmi Dimulai Jl Agus Salim Ditutup

BANTU IBU: Novita (7), anak pedagang dugder memanfaatkan liburan sekolah dengan membantu orang tuanya menata dagangan mainan anak di lapak pedagang dugderan di pertigaan Jl Pemuda dengan Jl KH Agus Salim Semarang, Minggu (8/7). Sejumlah pedagang  hari itu sudah mulai menata dagangannya untuk "mremo" pada tradisi tahunan jelang Ramadhan di Semarang tersebut. (HARSEM/JBSM- MAULANA FAHMI)

 SEMARANG - Perayaan dugderan yang telah menjadi budaya di Kota Semarang Minggu (8/7) sore sudah dimulai dan akan berlangsung hingga Kamis (19/7). Selama dugderan, beberapa jalan ditutup dan disempitkan. Seperti Jalan Kauman Masjid Agung Semarang dan Jalan Agus Salim. Sementara untuk jalan-jalan yang ditutup, akan dialihkan melalui perkampungan.

"Jalan yang ditutup sebagian adalah Jalan Pemuda, mengingat arus dijalan tersebut setiap harinya padat, sehingga tidak memungkinkan jika kita tutup seluruhnya. Dengan begitu jalan Pemuda tetap masih bisa dilalui para pengguna jalan,'' kata Kepala Bidang PKL Dinas Pasar Kota Semarang Anton Siswartono, Minggu (8/7).

Pada dugderan 2012 ini, imbuh Anton, Pemerintah Kota Semarang menargetkan perayaan dugderan 400 lapak yang disediakan akan terpenuhi. Meskipun hingga kemarin, panitia belum melakukan penghitungan terhadap para pedagang yang sudah menggelar dagangannya.

Anton juga berpesan kepada seluruh pedagang maupun pengunjung agar menjaga ketertiban selama dugderan. "Pengusaha jasa maupun arena permainan anak harus belajar dari kecelakaan tahun lalu. Pastikan peralatan yang digunakan aman dan kuat sebelum dioperasikan," tandasnya.

Sementara itu, untuk menjaga ketertiban dan keamanan, panitia juga menyiapkan 40 personil keamanan dari Satpol PP dan kepolisian yang ditempatkan pada empat titik rawan kemacetan, perempatan Pasar Johar, depan Hotel Metro, depan plaza Sri Ratu, Jalan Agus Salim dan depan Gedung Keuangan Negara Semarang I yang terletak di depan Kantor Pos Semarang.

''10 personil akan berjaga di setiap pos mulai pagi hingga malam hari,'' ujarnya.
Dugderan sendiri resmi dimulai Senin (9/7) ini. Kemarin sore, beberapa pejabat di Dinas Pasar dan juga perwakilan para pedagang dan masyarakat sekitar gelar doa bersama dan tumpengan sebagai penanda dimulainya tradisi itu. Acara tersebut digelar sederhana di Jalan Pemuda, tepatnya di depat Hotel Metro.

"Lokasi kegiatan di tiga titik, yakni Jalan H Agus Salim, sekitar Taman Nol Kilometer, dan sebagian Jalan Pemuda. Kuota pedagang yang bisa ditampung sekitar 480 meski belum semuanya terisi," jelasnya.

Sementara Kepala Bidang PKL Anton Siswartono menambahkan, biaya sewa lapak tahun ini naik dibanding tahun lalu. Mereka yang mengikuti tradisi dugderan sekarang dikenakan biaya Rp 125 ribu per meter persegi selama kegiatan. Jumlah itu lebih besar sekitar Rp 10 ribu dibanding tahun lalu.

"Biaya sewa itu digunakan untuk kebersihan, keamanan, dan juga sumbangan ke kas daerah. Kenaikan itu sendiri harus dilakukan mengingat target sumbangan ke kas daerah juga meningkat," tambahnya.

Sementara itu, salah satu pengurus Masjid Agung Kauman M Azim Wasik mengatakan pihaknya juga ikut memeriahkan tradisi dugderan. 

Di sekitar pintu gerbang, akan ada beberapa jajanan khas Semarang yang dijual. Sementara saat hari terakhir nanti, masjid tersebut akan menyediakan air dan makanan khas Semarang ganjel rel untuk dibagikan secara gratis. Makanan dan minuman itu sendiri sudah didoakan terlebih dulu.

"Tahun lalu, jumlah ganjel rel yang dibagikan mencapai lima ribu buah. Tahun ini, jika diminta untuk menambah jumlahnya, kami siap," tandas Azim usai memimpin doa kemarin.
 

Karnaval

Sementara itu Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Kasturi mengatkan, perayaan karnaval dugderan akan dilaksanakan 19 Juli 2012.

Perayaan akan dipusatkan di dua tempat, pada pagi harinya di kawasan Simpanglima, sedangkan sore harinya dari Balaikota sampai Masjid Agung Jawa Tengah. 

Perayaan dipusatkan di lapangan Simpanglima, dimulai pukul 06.00-09.00 WIB, rencananya akan dimeriahkan atraksi budaya siswa-siswa SD-SMP seluruh kecamatan yang ada di Semarang, seperti tari Jaipong, tari Semarangan, dan sebagainya.

Karnaval dimulai dari Balaikota, sekitar pukul 15.00 WIB.   Dalam karnaval nanti, dibagi menjadi tiga  rombongan, rombongan yang berjalan kaki, naik kereta kencana, dan mengendarai mobil hias. Rute untuk kereta kencana dan pejalan kaki, dari Jalan Pemuda-Jalan Kauman-menuju Masjid Agung Semarang.

Rombongan itu, rencananya akan mengiring Bupati Semarang Kanjeng RMT Aryo Purboningrat yang akan diperankan Wakil Walikota Semarang, Hendrar Prihadi. Sedangkan yang menggunakan mobil hias, rutenya dimulai dari Jalan Pemuda-Jalan Gajahmada – Simpanglima – Jalan Ahmad Yani- Jalan Gajah – menuju Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). 

“Mobil-mobil itu nantinya akan dihias seperti patung Warak Ngendok.  Perayaan karnaval dugderan tahun ini saya kira lebih meriah, karena jalan yang akan dilewati rombongan karnaval juga akan dihias dengan bunga Manggar,” tandas Kasturi. (H35, H71,H84-JBSM/lif/11)

Newer Post Older Post