Harga Kios Masih Dipermasalahkan

 Sonhaji(HARSEM/SUKMA WIJAYA)

DEMAK-Komisi B DPRD Demak masih menyoal tingginya harga sewa kios-los di pasar Bintoro Demak yang dipatok investor. Dewan mendesak Plt Bupati Demak HM Dachirin Said mengevaluasi harga tersebut.

Pembangunan Pasar Bintoro dengan investasi Rp 35,007 miliar telah rampung digarap PT Karya Bayu Bangun Perkasa Jakarta. Selain investasi perusahaan, Pemkab juga menyertakan modal pembangunan Pasar Bintoro tahap I dan tahap II sebesar Rp 27,039 miliar. Juga subsidi Pasar Joglo lebih dari Rp  2 miliar.

Harapannya, subsidi bisa menurunkan harga jual kios-los yang akan disewa pedagang. “Kami justru curiga perhitungan harga jual tidak melibatkan nilai subsidi, sehingga harga kios-los naik berlipat-lipat,” ungkap Sekretaris Komisi B DPRD Sonhaji.

Kecurigaan Komisi B cukup beralasan, menyusul banyaknya aduan yang masuk. Warga yang sudah telanjur membeli kios-los harus membayar tujuh kali lipat dari harga yang pernah disosialisasikan investor bersama pemkab.

Menurut Sonhaji, berdasar MoU pembangunan Pasar Bintoro melalui investor antara Pemkab Demak dengan PT Karya Bayu Bangun Perkasa Jakarta, memang investorlah yang menentukan harga. Namun pemkab tidak boleh mata lepas tangan dan lari dari tanggung jawab.

Sekarang pedagang kesulitan untuk melunasi harga jual kios-los akibat melambungnya harga hingga 700 persen dibanding harga semula.“Kami meminta eksekutif atau bupati segera mengevaluasi melambungnya harga tersebut,” kembali kata Sonhaji.

Ketegasan DPRD mendesak eksekutif untuk meninjau harga-harga kios-los Pasar Bintoro tak main-main. Komisi B telah mengantungi sejumlah bukti kwitansi pembelian dari bagian pemasaran kepada pedagang. 

Komisi B mendesak eksekutif segera mengevaluasi masalah harga itu dan akan membawa persoalan ini ke ranah hukum bila tidak ada respons. Karena sudah ada alat bukti bagi penegak hukum. (swi/16)

Newer Post Older Post