Jalan Banyubiru Rusak Parah
JALAN RUSAK : Jalan penghubung Ambarawa - Salatiga yang kondisinya rusak dan berlubang, membahayakan keselamatan pengguna jalan (HARSEM/NINO ADISUMARTO) |
UNGARAN- Warga Banyubiru, Kabupaten Semarang meminta agar Pemkab Semarang segera melakukan perbaikan jalan alternatif Ambarawa - Salatiga, yang saat ini kondisinya rusak parah. Kerusakan jalan penghubung tersebut ditengarai banyak menimbulkan kecelakaan lalu lintas, hingga menimbulkan korban jiwa.
Ketua LSM Kelompok Pelayanan sosial (KPS), Winarto menjelaskan, saat ini kondisi jalan tembus Ambarawa - Salatiga tersebut sudah sangat membahayakan keselamatan pengguna jalan. Dengan kerusakan terparah tejadi pada jalur Rawa Boni hingga Pemandian Muncul.
"Banyak lubang di sepanjang jalur Rawa Boni hingga pemandian Muncul. Dan terakhir pada Sabtu pekan lalu ada pengendara motor yang terjatuh dan tewas tertabrak bus, akibat menghindari lubang di tengah jalan," ujar Winarto, kemarin.
Menurut Winarto, yang juga warga Rawa Boni tersebut, kerusakan jalan di jalur tersebut sudah terjadi sejak awal tahun 2012 ini. Namun demikian pihaknya menyayangkan sejauh ini belum ada upaya perbaikan yang akan dilakukan oleh Pemkab Semarang.
Padahal, lanjut dia, selama kondisi jalan rusak sering terjadi kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa. "Sebelumnya juga sering terjadi kecelakaan akibat jalan rusak. Dan sedikitnya sudah ada lima nyawa melayang di jalur Rawa Boni - pemandian Muncul," tandasnya.
Diutarakan, lambatnya perbaikan jalan tersebut memperlihatkan rendahnya kewibawaan Pemkab Semarang terhadap perencanaan anggaran pembangunan infrastruktur. "Seharusnya dalam setiap perencanaan APBD Pemkab melibatkan LSM," ujarnya.
Harnadi (35) supir angkutan Ambarawa - Salatiga menambahkan, dengan rusaknya jalan penghubung tersebut telah menimbulkan kerugian pendapatan. Pasalnya, daya tempuh kendaraan jadi molor, hingga mengurangi jumlah rit per hari.
"Dengan berkurangnya jumlah rit, secara otomatis akan mengurangi jumlah pendapatan supir angkutan. Kalau dulu saya bisa mengantongi penghasilan bersih sekitar Rp 25.000 perhari, sejak jalan rusak paling hanya mendapat Rp 15.000 perhari," katanya.
"Selain berkurangnya pendapatan, onderdil mobil juga gampang rusak. Dan akibatnya supir harus libur, yang berarti tak bisa mencari penghasilan," imbuh Harnadi.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Unum (DPU) Kabupaten Semarang, Totit Oktoriyanto saat ditemui usai rapat paripurna DPRD membenarkan, kondisi jalan penghubung Ambarawa - Salatiga saat ini rusak parah. "Untuk proses perbaikan, saat ini masih dalam tahap lelang," terangnya.
Namun demikian Totit mengaku, pihaknya lupa nilai pagu anggaran proyek perbaikan jalan tersebut. "Saya lupa nilai anggaran untuk perbaikan jalan Ambarawa - Salatiga tersebut, karena lelang perbaikan jalan tersebut terdiri untuk beberapa titik," katanya.
Menurutnya, tehnis perbaikan jalan akan dilaksanakan secara blok lapis. Dan dijadwalkan selesai pengerjaannya sebelum Lebaran mendatang, kaarena termasuk jalur alternative. Terkait keterlibatan LSM, Totit mengatakan, selama ini Pemkab sudah melibatkan pihak LSM, utamanya pada tahap perencanaan anggaran dan Musrenbang di Bappeda. (ino/15)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.