Jelang Kirab Dugderan, Siapkan Warak Raksasa

Warga Gunungpati mulai bersiap menyambut kirab Dugderan dengan membuat replika warak setinggi empat meter.

GUNUNGPATI–Untuk memeriahkan kirab budaya Dugderan dalam rangka menyambut bulan Ramadan 1433 Hijriah, Kamis (19/7) warga Kecamatan Gunungpati siap mengarak replika warak setinggi 4 meter.

Dikatakan Ketua RW 01 Kelurahan Nongkosawit Warsono, untuk itu semua warak dibuat seunik mungkin, namun tanpa mengurangi esensi filosofi warak itu sendiri. “Kami berencana membuat warak yang berkepala benar-benar menyerupai kepala naga, lengkap dengan sisiknya, setinggi 4 meter,” ujar Warsono, kemarin.

Warak sejatinya merupakan hewan rekaan yang merepresentasikan perpaduan tiga budaya di Semarang, yakni budaya Tionghoa, Arab dan Jawa. Etnis Tionghoa dilambangkan dengan kepala naga. Etnis Arab dilambangkan dengan leher warak yang dibuat panjang menyerupai leher unta.

“Sedangkan badan warak dibuat menyerupai badan kambing, untuk menyimbolkan etnis Jawa,” ujarnya.
Replika warak yang selama ini dipertontonkan sebagai ikon jelang bulan Ramadan semakin lama semakin tidak sesuai dengan esensi warak. 

Warak yang ada selama ini kepalanya lebih banyak yang mirip kepala unta ketimbang kepala naga. Berbeda dengan makna warak itu sendiri.

Oleh karena itu pihaknya berencana membuat replika warak yang meskipun unik dan lain dari yang lain, namun dapat memunculkan esensi warak sebagai ikon Kota Semarang. Replika warak buatan warga Kecamatan Gunungpati ini saat ini tengah dalam pengerjaan.

“Untuk bahan baku pembuatan warak kita ambil dari bambu dan kertas yang murah meriah dna yang ada disekitar kita. Nanti warak akan diletakkan di atas mobil peserta kirab dari Kecamatan Gunungpati,” katanya.

Warsono berharap warak dari Kecamatan Gunungpati masuk nominasi untuk dijadikan ikon saat perayaan Kirab Budaya Dugderan bersama Gubernur Jawa Tengah. (lif/17)

Newer Post Older Post