Panen Cengkeh, 2 Buruh Tewas Kesetrum
PEMERIKSAAN JASAD: Tim medis Puskesmas Ambarawa sedang melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban Mukiran, usai evakuasi di lokasi kejadian, kemarin (HARSEM/NINO ADISUMARTO) |
UNGARAN- Dua buruh pemanen cengkeh tewas tersengat listrik. Keduanya adalah Mukiran (52) dan Mugiyono (61) warga Lingkungan Lonjong RT 02/RW 03, Kelurahan Ngampin, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.
Saat ditemukan tubuh kedua korban tergantung di atas pohon cengkeh milik Suwandi (56).
Surono (38) tetanga korban menjelaskan, peristiwa naas tersebut terjadi kemarin sekitar pukul 09.30. Dan evakuasi baru bisa dilaksanakan sekitar satu jam kemudian, setelah pihak PLN melakukan pemadaman listrik sementara.
Surono (38) tetanga korban menjelaskan, peristiwa naas tersebut terjadi kemarin sekitar pukul 09.30. Dan evakuasi baru bisa dilaksanakan sekitar satu jam kemudian, setelah pihak PLN melakukan pemadaman listrik sementara.
Menurutnya, tragedi yang merenggut dua nyawa korban tersebut berawal saat Suwandi, pemilik pohon cengkeh meminta kedua tetangganya tersebut memanen bunga cengkeh miliknya yang berjumlah 30 pohon. Beberapa di antaranya berada di halaman depan rumahnya. Dan pekerjaan memanen dimulai sejak Jumat (20/7) pekan lalu.
"Saya tidak menyangka bila panen cengkeh kali ini berakhir dengan tragis. Padahal tadi pagi saya sudah mengingatkan kepada kedua korban untuk berhati-hati, karena pohonnya tinggi dan dekat dengan kabel listrik," tutur Suwandi, saat ditemui di lokasi kejadian.
Minta Tolong
Surono menambahkan, kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh putri Suwandi, Yulitawati (35), saat ia keluar rumah melihat tubuh Mukiran dan Sugiyono tergantung di atas pohon. Setelah dipanggil-panggil tak ada reaksinya, saksi langsung memberitahukan kepada sejumlah warga dan meminta tolong agar tubuh kedua korban segera diturunkan.
Minta Tolong
Surono menambahkan, kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh putri Suwandi, Yulitawati (35), saat ia keluar rumah melihat tubuh Mukiran dan Sugiyono tergantung di atas pohon. Setelah dipanggil-panggil tak ada reaksinya, saksi langsung memberitahukan kepada sejumlah warga dan meminta tolong agar tubuh kedua korban segera diturunkan.
"Saya dan beberapa warga langsung mengevakuasi tubuh kedua korban dengan menggunakan kain sarung. Sebelumnya warga melapor ke PLN untuk memadamkan aliran listriknya terlebih dahulu," terang Surono.
"Saat dievakuasi posisi korban Mugiyono berada di atas memegang kawat yang digunakan untuk memanen cengkeh. Sedangkan tubuh Mukiran berada di bawahnya tersangkut dahan," imbuh Surono.
Untuk memastikan penyebab kematian, kedua jasad korban kemarin diperiksa oleh tim medis dari Puskesmas Ambarawa dan tim gabungan Polres Semarang serta Polsek Ambarawa. Mugiyono mengalami luka bakar pada tangan kanan dan kaki kiri. Sementara Mukiran luka lecet di kakinya.
Kanit Reskrim Polsek Ambarawa Iptu Hartanto saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa kematian kedua korban murni kecelakaan tersengat aliran listrik. Kesimpulan tersebut didapatkan dari keterangan sejumlah saksi dan hasil visum dokter.
"Diduga korban kurang hati-hati saat memanen, sehingga kawat yang digunakan menyentuh kabel listrik. Mengetahui rekannya tersengat listrik kemungkinan Mugiyono berupaya membantu, tapi akhirnya ikut menjadi korban. Selesai divisum, jasad kedua korban langsung akan diserahkan kepada keluarga untuk segera dimakamkan," kata Iptu Hartanto. (ino/15)
1 Attached file| 662KB
1 Attached file| 662KB
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.