Petani Semangka Untung Besar

 TUNJUKKAN SEMANGKA: Warga bersama Pengurus P3A Darma Tirta Tani Makmur menunjukkan semangka hasil panennya (HARSEM/SUKMAWIJAYA)

DEMAK-Pola tanam mendahului musim, telah menjadi keuntungan warga Desa Cabean Kecamatan Demak, setelah mengoptimalkan manfaat embung air di wilayahnya. Embung air sepanjang 2,5 km dengan lebar 9 meter dan sedalam 3 meter, melintasi sejumlah desa sangat menguntungkan lahan pertanian sekitar. 

Selain sebagai pengendali banjir, embung berfungsi sebagai tampungan air, sehingga saat sulit air para petani bisa menyedot air menggunakan mesin pompa untuk menngairi persawahan.
 

Dan manfaatnya luar biasa, petani bisa menanam mendahului musim tanam. Hasilnya 30 hari mendahului panen, sehingga petani bisa meraup keuntungan lebih. “Setelah ada embung, kami bisa mendahului panen dari pertanian wilayah lain, sehingga harga jual panenan kami lebih bernilai tinggi,” ungkap seorang petani, Siswoyo (50) warga Desa Cabean ketika memanen semangka, kemarin. Di masa tanam ini dia menanam buah semangka biji kuning dan  di pertengahan bulan ini sudah memanennya.
 

Lahan satu hektar miliknya ditanam semangka, menghasilkan 6.500 biji semangka siap petik, dengan harga panen Rp.2.500 per kg, menghasilkan sekitar Rp 45 juta sampai Rp 50 juta.  
 

Masa tanam ini kebanyakan warga menanam semangka jenis black orange, B311, grand master merah, amor, dan semangka jenis Inul. “Semua semangka adalah jenis unggul yang diminati di pasaran,” ungkap Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Darma Tirta Petani Makmur Desa Cabean, Sudarno didampingi Sekretaris Sunardi dan Bendahara H Bibit, ketika memantau hasil panen.
 

Dari data P3A Darma Tirta, pertanian semangka seluas 16 hektar, kemarin serentak dipanen, variasi jenis tanaman semangka telah mengundang para pembeli dari Sragen, Pati hingga dari Jakarta.
 

Sudarno mengakui tingginya manfaat embung air bagi pertanian di Desa Cabean, namun desa lain bisa memanfaatkan embung air dirasakan di empat kecamatan, yaitu desa Cabeaan, Desa Bolo, dan Raji kecamatan Demak, di kecamatan Wonosalam desa Mranak dan Mrisen, di Kecamatan Wedung desa Bango dan Ngruwit, serta di kecamatan Bonang desa Jali dan Weding.        

Sunardi menambahkan selain embung berfungsi untuk irigasi sawah, warga memanfaatkan sebagai sarana transportasi, karena ada beberapa blok sawah yang sulit dijangkau dengan kendaraan bermotor. “Bahkan dari embung warga menyedot air dengan mesin pompa untuk menyirami kebun jambu air yang berada di halaman rumah,” jelasnya.
 

Diberitakan, embung air yangn melintasi Desa Cabean merupakan saluran buangan air dari saluran Bendungan Gedong Ombo dan Tuntang (Sungai Jajar) yang melewati pintu air Sedadi menujua Cekdam Cabean, dari Cekdam inilah air bisa masul ke embung dan disedot dengan mesin pompa untuk mengaliri persawahan oleh petani. (sukma wijaya/15)

Newer Post Older Post