Bertemu Kembali Setelah 12 Tahun Wajah Tak Berubah, Body Sudah Tembem

BERI SUMBANGAN: Agus Sumarsono memberikan sumbangan kepada warga kurang mampu. (HARSEM/LANANG WIBISONO-JBSM)

LEBARAN merupakan saat tepat untuk merajut kembali tali silaturahmi. Karena di momen ini, warga mudik dan berkumpul dengan sanak keluarga. 

HAL ini yang dilakukan alumni SMA Setia Budhi Semarang. Minggu (26/8). sekolah di Jalan WR Supratman Semarang itu menggelar temu alumni lulusan tahun 2000.  Waktu 12 tahun tidaklah singkat. Banyak perubahan terjadi. Kendati waktu terasa berjalan cepat, sudah cukup membuat orang berubah.

Perubahan itulah yang dirasakan ratusan alumni SMA Setia Budhi Semarang lulusan tahun 2000. Tidak heran apabila saat diadakan reuni alumni untuk kali pertama sejak lulus, suasananya penuh dengan cerita.

“Dulu kami kurus, sekarang sudah berubah. Banyak yang tambah gendut dan menggandeng anak,” celetuk seorang alumni.

Teman SMA yang dimaksud hanya tertawa ringan. “Ya beginilah,” katanya singkat.
Perubahan diakui Wakil Yayasan SMA Setia Budhi, Agus Sumarsono. Saat menyampaikan sambutan, Agus Sumarsono mengatakan bangga dengan inisiatif alumni yang memilih mengadakan reuni di sekolah, di Jalan WR Supratman.

“Saya bangga, kalian memilih kampus tercinta ini. Saya yakin kalau ingin sewa hotel berbintang pasti bisa, namun lebih memilih ketemu di kampus,” katanya.

Banyak Perubahan
 

Dia mengakui alumni yang dulu pernah menjadi muridnya, semua mengalami perubahan terutama wajah ke bawah. Kalau wajah, lanjut Agus Sumarsono, tidak banyak yang berubah, paling tambah tembem. Namun badannya sudah banyak yang lebih gemuk. Bahkan Agus mengaku kalah dengan bekas muridnya. Pria berkaca mata itu mengaku baru memiliki satu anak, namun ada salah satu alumni angkatan 2000 yang memiliki tiga anak.

“Dulu saya berani panggil anak-anak, sekarang sudah besar-besar semua. Sudah jadi bapak-bapak dan ibu-ibu. Jadi saya panggil bapak dan ibu saja,” ujar Agus Sumarsono.

Sementara wakil alumni SMA Setia Budhi angkatan 2000, Nanang Sasta Sugata mengatakan, reuni ini merupakan yang pertama di sekolahnya. Sejak sekolah berdiri pada 1987 dan berulang kali meluluskan siswa, baru angkatan 2000 berani menggelar reuni.

“Ini catatan sejarah, semoga menjadi awal yang baik untuk terus menjalin tali silaturahmi dan persaudaraan seluruh alumni SMA Setia Budhi semua angkatan agar tetap menjadi satu keluarga besar,” ujar Nanang.

Dia menambahkan, angkutan 2000 memiliki empat kelas dengan jumlah siswa mencapai 160 orang lebih. “Hampir semua i hadir, saya senang bisa bertemu dengan teman-teman lama yang dulu satu kelas," katanya.

Para alumni satu angkatan ini, menurut Ketua DPD AMPI Kota Semarang ini, tersebar ke berbagai daerah, seperti Bandung, Jakarta, Purbalingga, bahkan ada yang di luar Jawa. Demikian juga dengan latar belakang profesi, ada yang jadi wiraswasta, karyawan, pegawai negeri dan lain sebagainya.

Selain bertemu dengan teman-teman satu angkatan satu sekolahan, Nanang Sasta Sugata juga mengajak rekan-rekannya peduli sesama. Salah satunya dalam bentuk sumbangan pada warga sekitar sekolah yang masih membutuhkan.

Dalam kesempatan itu, Nanang secara simbolis melalui yayasan sekolah memberi sumbangan pada warga kurang mampu. Selain itu mewakili alumni Nanang juga menyerahkan plakat kenang-kenangan ke sekolah. “Ini bagian dari upaya kami mengembalikan kejayaan SMA Setia Budhi,” tandas Nanang. (Lanang Wibisono-JBSM/16)

Newer Post Older Post