Mandiri Bertumpu Kaki Palsu
SEMARANG-Tongkat penopang mulai dilepas dari bahu kirinya sembari tangannya menggapai alat yang baru saja diterima.
Dengan penuh hati-hati, alat buatan manusia itu kemudian dipasangkan ke kaki sebelah kiri yang sejak kecil sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Senyum lebar pun menghiasi raut wajah Sunarni (46), warga Jl Adi Sucipto, Solo. Kegembiran dan harapan dapat berjalan seperti orang normal pada umumnya sepertinya akan menjadi kenyataan.
Secara berlahan ibu tiga anak yang berprofesi sebagai penjahit ini, mulai menapakkan kaki palsu yang baru saja menempel. Ia mulai berdiri dan berjalan selangkah demi selangkah. Meski awalnya terasa nyeri di beberpa tubuhnya, namun beberapa menit kemudian hal itu tak dirasakannya lagi.
Langkah Sunarni semakin cepat dan terbiasa. Kecanggungan yang awalnya muncul sirna. Tiba-tiba air mata menetes dari pipinya yang mulai berkerut, lontaran kalimat lantang darinya memecah suasana di gedung itu. "Akhirnya saya dapat berjalan dan menjahit dengan kedua kaki," ungkapnya lantang.
Seruan lantang dari Sunarni disambut hangat Andy Noya, Kapolda Jateng Irjen Pol Didiek Sutomo Tri Widodo, Regional Manager Bank Mandiri Jawa Tengah Anton Zulkarnain serta seluruh masyarakat yang hadir di acara penyerahan kaki palsu untuk masyarakat bertajuk "gerakan 1.000 kaki palsu untuk hidup mandiri" yang terselanggara atas kerja sama Bank Mandiri dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Kick Andy Foundation, di Aula Borobudur, Mapolda Jawa Tengah, Jumat (3/8) sekitar pukul 10.00.
Seruan lantang dari Sunarni disambut hangat Andy Noya, Kapolda Jateng Irjen Pol Didiek Sutomo Tri Widodo, Regional Manager Bank Mandiri Jawa Tengah Anton Zulkarnain serta seluruh masyarakat yang hadir di acara penyerahan kaki palsu untuk masyarakat bertajuk "gerakan 1.000 kaki palsu untuk hidup mandiri" yang terselanggara atas kerja sama Bank Mandiri dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Kick Andy Foundation, di Aula Borobudur, Mapolda Jawa Tengah, Jumat (3/8) sekitar pukul 10.00.
Kegembiran penuh harapan tidak hanya dirasakan Sunarni saja. Namun sekitar 84 penyandang cacat kaki lainnya yang menerima bantuan kaki palsu itu merasakan hal yang sama.
Seperti yang dirasakan Nurhasan (35), warga Sendang Utara, Gemah, Pedurungan. Pria yang telah lama hidup dengan satu kali sejak kecelakaan yang menimpanya pada 2001 silam, kini dapat berjalan tanpa bantuan tongkat penyangga lagi. "Impian saya untuk tidak merepotkan orang lain dan bisa mandiri," ungkapnya.
Seperti yang dirasakan Nurhasan (35), warga Sendang Utara, Gemah, Pedurungan. Pria yang telah lama hidup dengan satu kali sejak kecelakaan yang menimpanya pada 2001 silam, kini dapat berjalan tanpa bantuan tongkat penyangga lagi. "Impian saya untuk tidak merepotkan orang lain dan bisa mandiri," ungkapnya.
Sementara, di balik pintu samping aula, pria paruh baya tersenyum memandang ke arah puluhan penyandang cacat kaki yang ada di gedung itu. Senyuman kegembiraan itu adalah milik Sugeng Siswoyudono (50) warga Mojokerto, yang tak lain adalah pria kampung pencipta kaki palsu tersebut. "Kembali lagi saya harus mengeluarkan air mata untuk sedulur-sedulurku yang bernasib sama seperti saya, "katanya.
Hari yang ditunggu sejak pengukuran kaki palsu di Rumah Sakit Bhayangkara , 2 Juli lalu, akhirnya tiba. Para penyandang cacat kaki itu kini dapat merasakan kaki palsu buatan Sugeng yang sederhana namun besar manfaatnya. "Tiga hari, seluruh pesanan kaki palsu saya buat," ungkapnya.
Dengan telah diterimanya kaki palsu itu, lanjut dia, semangatnya untuk bertahan hidup dengan satu kaki ditularkan kepada para masyarakat yang bernasib serupa. "Ingat bukan kaki palsu yang saya bagi, tapi semangat untuk menyongsong hidup yang saya berikan," tandasnya.
Andi Noya menambahkan, melalui tangan kreatif Sugeng para penyandang cacat kaki di seluruh Indonesia akan merasakan kebahagian seperti yang dirasakan saat ini.
"Kami akan tetap berkeliling membagi kaki palsu dan semangat Sugeng," ujar pemandu acara Talk Show Kick Andy Foundation ini. Selanjutnya, daerah Purwokerto yang akan mendapat giliran pembagian kaki palsu itu. "Setelah ini, kami akan melakukan pengukuran kaki di Polresta Purwokerto," terangnya.
Dalam kesempatan ini Kapolda Jateng Irjen Pol Didiek SutomoTri Widodo mengungkapkan, sangat gembira dengan kedatangan Andy Noya beserta crew dan Sugeng si pembawa suka cita yang membagikan kaki palsu untuk para penyandang cacat kaki akibat kecelakan maupun sejak lahir. " Seperti pepatah, orang hidup menghidupkan orang lain dan kata bijak yang tepat yang diucapkan adalah lebih baik membuat sepercik api dari kegelapan," terangnya.
Regional Manager Bank Mandiri Jawa Tengah Anton Zulkarnain mengatakan, Bank Mandiri mengalokasikan dana Bina Lingkungan Rp 2 miliar untuk membantu penyediaan kaki palsu bagi masyarakat kurang mampu yang membutuhkan di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan ini Kapolda Jateng Irjen Pol Didiek SutomoTri Widodo mengungkapkan, sangat gembira dengan kedatangan Andy Noya beserta crew dan Sugeng si pembawa suka cita yang membagikan kaki palsu untuk para penyandang cacat kaki akibat kecelakan maupun sejak lahir. " Seperti pepatah, orang hidup menghidupkan orang lain dan kata bijak yang tepat yang diucapkan adalah lebih baik membuat sepercik api dari kegelapan," terangnya.
Regional Manager Bank Mandiri Jawa Tengah Anton Zulkarnain mengatakan, Bank Mandiri mengalokasikan dana Bina Lingkungan Rp 2 miliar untuk membantu penyediaan kaki palsu bagi masyarakat kurang mampu yang membutuhkan di seluruh Indonesia.
Bantuan tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian Bank Mandiri untuk mengembalikan semangat hidup masyarakat usia produktif yang harus kehilangan kaki, sehingga kesulitan dalam menjalankan aktivitasnya.
"Melalui bantuan hibah ini, kami ingin memastikan bahwa kehadiran Bank Mandiri di tengah-tengah masyarakat dapat benar-benar dirasakan. Termasuk bagi kaum muda yang harus kehilangan kaki karena kecelakaan.
Kami ingin mengembalikan semangat mereka untuk beraktivitas dan berkarya, sehingga dapat memperbaiki kehidupan ekonominya," kata Anton Zulkarnain.
(Erry Budi Prasetyo, Leonardo Agung B/11)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.