Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Melukis Keuntungan Lewat Seni Kaligrafi

 JAM KALIGRAFI : Lukisan kaligrafi dengan bahan cat kuningan ini sempat meledak tiga tahun lalu yang terus berlanjut hingga sekarang, hasil produksinya juga kini lebih beragam seperti jam besar dengan lukisan kaligrafi.  (Natalina Kasih W)

Berawal dari keinginannya untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dengan melafalkan ayat-ayat suci Alquran, Darwito perajin kaligrafi di Semarang ini memulai usahanya dengan melukis huruf-huruf  hijaiyah itu di atas kanvas dengan menggunakan cat minyak.
 
Beberapa hasil karyanya tersebut, kemudian diikutkan pameran kerajinan di Semarang tepatnya pada 2002. Tak disangka, hasil karyanya banyak peminat sehingga pesananpun mengalir deras.
 
Mulai dari dikerjakan sendiri dan kemudian mencari satu teman untuk membantunya memasang figura, usaha tersebut terus berkembang pesat hingga jumlah karyawannya kini mencapai 25 orang dan memiliki galeri.
 
Lia’s Galeri itu kini menjadi tempat pamer hasil karyanya. Tidak hanya di Semarang, bapak tiga putera itu kini memiliki sejumlah cabang di berbagai kota di Indonesia seperti Selain itu, Bandung, Bogor, Makasar, Palembang, dan Batam.
 
Area pemasaran hasil karyanya tersebut juga semakin meluas hingga ke Kalimantan, Aceh dan bahkan diekspor ke Malaysia, Singapura, Uni Emirate Arab dan sejumlah negara Islam lainnya.
 
“Awalnya, pemasarannya hanya sekitar Semarang, kini lukisan kaligrafi ini dipasarkan hingga ke luar Jawa seperti Kalimantan, Sumatera, Aceh, bahkan menembus pasar luar negeri Malaysia, Singapura dan Arab,” katanya, kemarin.
 
Sedikitnya dalam waktu setahun, sekitar 1 kontainer berisi 3000 kaligrafi berbagai ukuran dia ekspor ke negara-negara tersebut.
 
Seiring permintaan pasar hasil karyanya itu kini semakin beragam, tak hanya menggunakan cat minyak,  cairan kuningan warna emas atau silver, tembaga, kayu dan pasir, medianyapun bisa menggunakan beludru untuk memperindah kaligrafi tersebut.
 
Dia menuturkan konsumen lebih menyukai kerajinan seni kaligrafi yang berbahan dasar kanvas dan fiberglass untuk memberi efek tiga dimensi pada lukisannya, sedangkan warna-warna emas dipilih untuk kesan megahnya.
 
Dalam sebulan dia bisa memproduksi dan menjual sekitar 400-500 unit lukisan kaligrafi dengan berbagai model dan ukuran. Harganya pun bervariasi mulai dari Rp200.000-Rp10 juta.
 
“Bentuk lukisan yang harganya paling murah berupa kaligrafi tulisan Allah dan Muhammad, sedangkan yang termahal biasanya berbahan kuningan dengan ukuran 120 cm x 240 cm berupa replika pintu Kakbah,” tuturnya.
 
Pada saat Ramadan, kaligarfi karyanya mengalami peningkatan penjualan hingga 20 persen dibandingkan dengan bulan biasanya, harganya berkisar Rp150 juta-Rp200 juta. Ramadan tahun lalu Darwito bisa meraup omzet hingga Rp250 juta. (Natalina Kasih W)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous