Pantai Marina Dipenuhi Rusa Goa Kreo Ditutup, Ratusan Pengunjung Kecewa

DITUTUP: Sampai November, lokasi wisata Goa Kreo ditutup. Pengunjung hanya bisa menikmati keindahan wisata alam yang dipenuhi ratusan ekot monyet itu dari area parkir. (Harsem/Krisnaji/JBSM)

KETIKA tempat wisata panen pengunjung Lebaran, keadaan terbalik dialami oleh objek wisata Goa Kreo Semarang. Di saat tempat lain kewalahan mengatur pengunjung, justru Goa Kreo harus bersabar menunggu wisatawan datang. Begitu pula nasib yang dialami oleh pedagang objek wisata yang konon petilasan Sunan Kalijaga itu.

Di saat pedagang di destinasi wisata lain mendulang rezeki di hari kemenangan umat Islam, mereka justru harus menghela napas panjang dan sabar menunggu pembeli. Yati (35), pedangan minuman dan makanan tak henti hentinya menawarkan kacang kepada wisatawan yang datang. ''Monggo mas, kacangnya buat memberi makan monyet, cuma Rp 2.500 saja,'' teriaknya. Sang pengunjung pun hanya tersenyum karena ia hendak pergi ke tempat lain.

Padahal, dia baru saja tiba di tempat tersebut, Wahyanto (21) yang datang bersama beberapa temannya terpaksa 'balik kanan', ketika mendapati objek wisata ditutup karena proyek pembangunan jembatang Proyek Waduk Jatibarang. ''Kalau tahu ditutup tadi tidak ke sini. Percuma cuma kongkow-kongkow di area parkir saja,'' ujar Wahyanto yang diamini oleh kelima rekannya, Rabu (22/8).

Hal yang sama juga dialami oleh Agus Suparyadi (45), pemudik dari Jakarta. Ia datang bersama istri dan kedua anaknya ke Goa Kreo untuk berekreasi dan bersanti di bawah pohon di area goa. Namun ia juga harus kecele karena akses ke goa yang terletak di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati ini ditutup. ''Kalau di bilang kecewa pasti iya.  Buat apa cuma duduk-duduk di pelataran parkir. Terlebih panas,'' kata pekerja swasta ini.

Ya itulah keadaan Goa Kreo tiga bulan terakhir ini sejak ditutup karena pembangunan jembatan. Penutupan ini rencananya hingga November mendatang. Karenanya, pengelolaan retribusi kini diserahkan kepadawarga. Pengunjung hanya dikenakan biaya parkir untuk motor Rp 2.000 dan mobil Rp 3.000. Menurut salah satu warga pengelola retribusi Widodo (42), warga Kampung Talung Kacang, Kandri, Gunungpati, sudah tiga bulan ini warga mengelola parkir objek wisata tersebut.

''Untuk tiket masuk goa sekarang ini sementara tidak ada, jadi sekarang diserahkan ke warga untuk mengelola parkir saja. Sebab jalan masuk ke goa ditutup karena ada proyek,'' jelas Widodo. Diungkapkan pada Idul Fitiri, Minggu (19/8) lalu pengunjung hanya sekitar 100 orang saja. kondisi ini jauh berbeda dengan tahun lalu.

''Setiap pengunjung yang hendak masuk kami jelaskan kalau hanya bisa di melihat monyet dari pelataran parkir saja. Sebab akses ke goa ditutup,'' ujar dia. Akibatnya, tak sedikit warga yang mengurungkan niatnya berwisata ke tempat tersebut. Kendati demikian, Widodo dan sejumlah warga tidak mempermasalahkan kedaan ini.

Ia bersama warga sabar menunggu hingga proyek tuntas. ''Hasil retribusi parkir ini kami masukkan ke kas kelurahan untuk mendukung desa wisata yang sudah dicanangkan pemerintah,'' tandsnya..

Rusa di Marina
 

Lain Goa Kreo, lain pula pemandangan yang tampak di Pantai Marina. Di tempat wisata ini, ribuan pengunjung berjejal menikmati keindahan ombak laut yang tidak begitu tinggi. Mereka berbaur bahkan banyak yang menburkan diri dan bermain dengan air, terutama kalangan anak-anak.

Panitia ternyata juga jeli menangkap kamauan pengunjung. Agar para pengunjung merasa lebih betah dan nyaman serta puas menikmati liburan, ada beberapa ekor rusa yang ditaruh di tempat itu.

“Ada Sembilan ekor rusa. Kami tidak hanya menikmati keindahan pantai, tetapi anak-anak juga senang bisa melihat rusa,” ujar wati, pengunjung dari Salatiga.

Anak-anak pun merasa senang dan riang memberi makanan pada rusa yang dibatasi dengan pagar itu. (Krisnaji Satriawan-jbsm/12)

Newer Post Older Post