Siap Balapan Liar, 60 Motor Digulung
DIGIRING: Beberapa pemuda tanggung yang diduga akan beraksi balapan liar digiring petugas kepalosian. (HARSEM/JBSM) |
NGALIYAN- Ratusan remaja yang sedang nongkrong di Kawasan Industri Candi, Krapyak, Ngaliyan, "diobak-abrik" polisi, Minggu (5/8) pagi.
Sedikitnya 60 motor protolan diamankan petugas Polsek Ngaliyan. Penyitaan motor protolan tersebut bukan tanpa sebab. Ratusan remaja tersebut diduga sedang menggelar taruhan balap liar di kawasan tersebut.
Informasi yang dihimpun, polisi telah mencium adanya aksi balap liar tersebut. Petugas bergerak cepat sebelum perhelatan balap liar dimulai. Sehingga aksi maut yang siap meregang nyawa tersebut berhasil digagalkan.
Ironisnya, rata-rata para pelaku adalah pelajar SMP dan SMA. Tentu saja kedatangan mobil patroli pagi itu membuat ratusan pebalap liar kalang kabut. Bahkan, beberapa di antaranya melakukan perlawanan kepada petugas yang hendak menangkapnya. Mereka rata-rata berusaha kabur.
Razia tersebut dilakukan di dua titik lokasi, yakni Jalan Raya arah SMAN 7 Semarang dan Kawasan Industri Candi dekat bundaran.
Razia itu dilakukan sekitar pukul 06.00, saat ratusan pemuda tengah bersiap-siap memanasi tunggangan protolnya.
Terlihat beberapa joki telah melakukan uji kecepatan motornya. Sementara ratusan yang lain berjajar di sepanjang jalan kawasan tersebut.
Karena ada perlawanan, terpaksa petugas membawa pentungan dari kayu. Beberapa saat kemudian puluhan pebalap liar berhasil dibekuk.
"Adanya aksi balap liar ini sangat membahayakan nyawa dan meresahkan warga sekitar," kata Kanitlantas Polsek Ngalian, Iptu Suyit Munandar.
Dalam razia tersebut, seorang Joki Sony Sujudi (17), warga Wonodri Sendangraya, Semarang Selatan, tak berkutik setelah berusaha kabur. Ia sudah tancap gas. Sialnya, justru ia masuk gang buntu. Tentu saja, akhirnya dengan mudah dibekuk petugas. "Nggak tahu kalau ternyata malah gang buntu," kata Sony.
Padahal sebelumnya, Sony sempat berhasil tancap gas menerobos kepungan petugas polisi. Ia juga sempat menabrak seorang bocah pelajan kaki, Al Farid (14) pelajar kelas 2 SMP Isriati warga Candi Mas Selatan, Ngalian. "Saya menyerah pak, saya menyerah," ujar Sony siswa kelas 3 SMA 6 Semarang di hadapan polisi.
Tak lama kemudian, puluhan motor protolan dituntun pemiliknya menuju pos polisi di Kawasan Industri Candi.
Wakapolsek Ngaliyan AKP Sutarno mengatakan, razia semacam ini untuk melakukan penertiban atas aksi balap liar yang membahayakan. "Kami mengamankan 60 sepeda motor dan sejumlah pelajar," katanya.
Sepeda motor yang diamankan tersebut karena diketahui tidak standar prosedur. "Maka jika melanggar, kami tetap menerapkan sanksi tilang. Motor-motor tersebut bisa diambil setelah sidang," pungkasnya. (abm/11)
Sedikitnya 60 motor protolan diamankan petugas Polsek Ngaliyan. Penyitaan motor protolan tersebut bukan tanpa sebab. Ratusan remaja tersebut diduga sedang menggelar taruhan balap liar di kawasan tersebut.
Informasi yang dihimpun, polisi telah mencium adanya aksi balap liar tersebut. Petugas bergerak cepat sebelum perhelatan balap liar dimulai. Sehingga aksi maut yang siap meregang nyawa tersebut berhasil digagalkan.
Ironisnya, rata-rata para pelaku adalah pelajar SMP dan SMA. Tentu saja kedatangan mobil patroli pagi itu membuat ratusan pebalap liar kalang kabut. Bahkan, beberapa di antaranya melakukan perlawanan kepada petugas yang hendak menangkapnya. Mereka rata-rata berusaha kabur.
Razia tersebut dilakukan di dua titik lokasi, yakni Jalan Raya arah SMAN 7 Semarang dan Kawasan Industri Candi dekat bundaran.
Razia itu dilakukan sekitar pukul 06.00, saat ratusan pemuda tengah bersiap-siap memanasi tunggangan protolnya.
Terlihat beberapa joki telah melakukan uji kecepatan motornya. Sementara ratusan yang lain berjajar di sepanjang jalan kawasan tersebut.
Karena ada perlawanan, terpaksa petugas membawa pentungan dari kayu. Beberapa saat kemudian puluhan pebalap liar berhasil dibekuk.
"Adanya aksi balap liar ini sangat membahayakan nyawa dan meresahkan warga sekitar," kata Kanitlantas Polsek Ngalian, Iptu Suyit Munandar.
Dalam razia tersebut, seorang Joki Sony Sujudi (17), warga Wonodri Sendangraya, Semarang Selatan, tak berkutik setelah berusaha kabur. Ia sudah tancap gas. Sialnya, justru ia masuk gang buntu. Tentu saja, akhirnya dengan mudah dibekuk petugas. "Nggak tahu kalau ternyata malah gang buntu," kata Sony.
Padahal sebelumnya, Sony sempat berhasil tancap gas menerobos kepungan petugas polisi. Ia juga sempat menabrak seorang bocah pelajan kaki, Al Farid (14) pelajar kelas 2 SMP Isriati warga Candi Mas Selatan, Ngalian. "Saya menyerah pak, saya menyerah," ujar Sony siswa kelas 3 SMA 6 Semarang di hadapan polisi.
Tak lama kemudian, puluhan motor protolan dituntun pemiliknya menuju pos polisi di Kawasan Industri Candi.
Wakapolsek Ngaliyan AKP Sutarno mengatakan, razia semacam ini untuk melakukan penertiban atas aksi balap liar yang membahayakan. "Kami mengamankan 60 sepeda motor dan sejumlah pelajar," katanya.
Sepeda motor yang diamankan tersebut karena diketahui tidak standar prosedur. "Maka jika melanggar, kami tetap menerapkan sanksi tilang. Motor-motor tersebut bisa diambil setelah sidang," pungkasnya. (abm/11)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.