Tahu Gimbal Jadi Perajut Kenangan

MERAJUT KENANGAN: Sembari menyantap tahu gimbal, merajut kenangan di masa lalu. (HARSEM/DOK)

SEMARANG-Mobil-mobil berpelat nomor polisi luar Kota Semarang berjajar di seputaran Taman KB. Gelak tawa menyeruak dari lapak-lapak penjual panganan Semarangan di pinggir taman seluas 5.000 meter itu. Ya, di sisa-sisa liburan Lebaran ini, Taman KB di Jalan Menteri Supeno dipenuhi pemudik yang ingin bernostalgia dengan teman lama, sanak saudara, bahkan dengan Kota Semarang.

Yeswo Utomo (35) menghabiskan waktu sejak saing hingga sore, bersama kawan-kawan lamanya alumni STM Pembangunan (sekarang SMKN 7). “Kami angkatan 1996, reuni kecil-kecilan. Janjian ketemu di sini pukul 11.00, kebetulan pas libur lebaran jadi bisa sekalian ajak keluarga,” kata Yeswo yang duduk lesehan bersama teman-temannya menikmati es durian dan Tahu Gimbal di lapak kuliner Marem Raos.

Lapak tersebut letaknya tepat di depan gerbang pintu SMA Negeri 1 Semarang. “Kawan-kawan saya semua sudah di luar Kota Semarang. Ini ada lebih dari 18 orang, ada yang dari Tuban, Cirebon, Serang, Kudus. Yang di luar negeri dari Qatar dan Abu Dhabi juga menyempatkan datang,” lanjut Yeswo yang saat ini menetap di Temanggung.

Mereka memilih Taman KB sebagai tempat bertemu lantaran dekat dengan sekolah. Melempar ingatan ke masa silam, bernostalgia mengenang masa-masa sekolah lebih gampang dan nyaman di Taman KB. Yeswo tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.

“Wah, saya senang sekali bisa kumpul-kumpul bareng lagi. Banyak yang berubah, dulu anak yang biasa-biasa, malah sekarang jadi ustad, ada juga yang jadi pengusaha, macam-macamlah. Tidak menyangka juga, perubahannya banyak sekali. Semarang juga sudah banyak berubah,” ungkap ayah dua anak itu.

Kesan serupa juga dilontarkan oleh Haryono (35) yang sekaligus merupakan humas acara reuni ini. “Saya malah tidak menyangka bakal banyak yang bisa datang. Sudah 16 tahun kami tidak bertemu. Padahal ini awalnya hanya spontanitas saat bulan puasa kemarin. Publikasinya juga sekedar lewat facebook, malah ternyata jadi beneran. Ini reuni dadakan yang pertama, jadi senang sekali,” ujar pria asal Semarang Utara ini.

Reuni Dadakan
 

Di titik tak jauh dari rombongan Yeswo, juga ada rombongan lain yang datang dari luar kota. Ternyata mereka adalah alumni SMA Negeri 1 angkatan 1993. “Ya kami pilih di depan gerbang SMA, biar bisa lihat sekolahan. Bisa nostalgia masa SMA," kata Esti Herawati (37).

Esti sendiri saat ini menetap di Surabaya. Di sisi lain taman, ada reuni keluarga yang diadakan saban tahun di Taman KB. “Kami sekeluarga tiap tahun kumpul di sini. Sekarang Taman KB enak, makin sejuk," kata Qoriyah (42) di tengah cengkerama bersama belasan sepupunya.

Salah seorang pemilik lapak, Mukanah (48) membenarkan jika pengunjung lapaknya banyak berasal dari luar kota jika Lebaran tiba.

"Di sini banyak yang dari luar kota. Kalau Lebaran saya tetap buka. Semua dagangan laris, tahu gimbal, es teler, es campur, semuanya laris. Tapi karena Lebaran, harganya naik sedikit,” kata Mukanah yang menolak menyebut omsetnya saat lebaran tiba. 

Sementara Sumini (43), yang sudah 12 tahun berjualan mengaku mendapat omzet lebih banyak dari hari biasa. “Ya meningkat tiga kali lipat dari hari biasanya,” demikian Sumini. (Eka Handriana-JBSM/16)

Newer Post Older Post