Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Dua Ribu Paku Tertanam di Tubuh Supiyati

YOGYAKARTA-Saat tengah melangsungkan akad nikah, Supiyati tiba-tiba pingsan. Kemudian secara misterius, tubuhnya ditumbuhi paku.( HARSEM/DOK )
ANEH tapi nyata. Sekitar dua ribu paku menancap di tubuh seorang ibu muda bernama Supiati (25), asal Desa Seropan, Dlingo, Bantul. Semalam dia mulai menjalani operasi di Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul.Meski asli Bantul, sudah lama Supiati tinggal di Komering Ulu, Sumatera Selatan mengikuti ayahnya yang bekerja sebagai transmigran.

“Nanti malam (kemarin, red) pasien akan kami operasi karena semua dokter dan paramedis lainnya sudah siap,” kata Eriyanti, Staff Administrasi RS Nur Hidayah, kemarin sore (26/9).
Menurut Eri sejak dirawat di rumah sakit, sebanyak 56 paku sudah dikeluarkan dari kaki pasien namun masih ada ribuan yang bersarang. “Kemarin saat masuk UGD sudah 56 paku yang dikeluarkan dari tubuh pasien,” terangnya

Menurut pengakuan pasien dan keluarganya, sudah setahun bersarang di tubuh Supiati. “Paku yang bersarang tersebut dapat dikeluarkan ketika berobat ke pengobatan alternatif. Namun paku itu tidak juga hilang bahkan bertambah,” kata Eri, menirukan pengakuan keluarga.

Eri mengatakan pihak juga belum mengetahui penyakit apa yang diderita oleh pasien. “Yang jelas penyakit ini sudah diderita pasien sejak berada di Sumatera. Dari hasil rontsen, terdapat ribuan paku yang bersarang di tubuh pasien,” paparnya.

Saat Menikah
Ditemui di ruang Shafa No.15 kelas III RS Nur Hidayah, ayah Supiyati, Sagiran (56), menuturkan penyakit aneh yang diderita putri kedua dari empat anaknya bermula sejak 22 Juli 2010. Saat itu, Supiyati melangsungkan akad nikah di Arjomulyo, Sumsel.

“Saat akad nikah, Supiyati mendadak pingsan,” kenang pria asli Dusun Seropan, Muntuk, Dlingo yang transmigrasi ke Palembang sejak 1977 silam ini.

Empat bulan berselang setelah akad nikah, Supiyati sempat tak sadarkan diri selama 31 hari. “Seperti mati suri. Tanpa makan, minum, atau buang kotoran,” imbuh petani karet itu.

Karena dukun setempat mengatakan Supiyati akan segera sembuh, keluarganya tidak berinisiatif membawanya ke rumah sakit. Tidak lama setelah Supiyati siuman, dari kaki kanannya keluar sebatang jarum kecil.

Seiring waktu, tidak hanya jarum, paku bermacam jenis dan ukuran juga bermunculan dari kedua tangan dan kaki. Tidak kuat menahan sakit dan nyeri akibat logam yang tertanam di tubuhnya, Supiyati pernah dibawa berobat ke dua RS di Sumatera. “Kata dokter di sana hanya karena infeksi,” ujar Sagiran.

Karena tidak ada perkembangan, pihak keluarga memutuskan membawa Supiyati kembali ke tanah kelahiran ayah dan ibunya, Poniyem (47) di Dusun Seropan, Dlingo, Bantul.

Selama 25 hari dirawat di rumah, Selasa (25/9) siang, Supiyati dilarikan ke RS Nur Hidayah. Tergolek di ranjang RS Nur Hidayah, kemarin, Supiyati mengaku tidak tahu penyebab penyakitnya. “Rasanya panas setiap kali ada paku baru masuk ke tubuh,” terangnya.

Karena paku-paku itu terus keluar dan masuk tubuhnya, selama 1,5 tahun Supiyati tidak dapat beraktivitas. Sekadar berjalan kesakitan. “Selama di sana (Sumatra), saya dan suami tidak punya musuh atau terlibat masalah dengan orang lain,” jelasnya. (vivanews-16)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous