Blusukan Got, Larung Sengkala Polisi
SOLIDARITAS: Koalisi Masyarakat Sipil saat menggelar aksi untuk solidaritas KPK di depan Markas Polda Jateng, Sabtu (6/10) malam. (HARSEM/JBSM/GARNA RADITYA) |
Ritual di depan Polda itu mengawali aksi dukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diselenggarakan Koalisi Masyarakat Sipil Jawa Tengah. Koalisi ini didukung sejumlah lembaga antikorupsi Jateng. Diantaranya, KP2KKN, The Jateng Institute, PBHI Jateng, AJI Semarang, Pattiro, Konsorsium Seniman Merdeka, Komunitas Drijarkara, dan Komunitas The Sendja.
Dimulai pukul 20.00, aksi bergerak menyusuri sejumlah kantor pemerintahan di sepanjang Jalan Pahlawan. Mantra pengusir sengkala di antaranya juga dibacakan di depan Pengadilan Tinggi Jateng. Kepulan asap dupa yang dibawa sosok berbalut kafan mayat itu pun menimbulkan tanya bagi kawula muda Semarang yang menghabiskan malam minggu di Jalan Pahlawan.
Dari depan Perhutani, Andang memimpin rombongannya terjun ke got. Selokan berair hitam penuh sampah itu menjadi rute yang harus dilewati untuk menuju pemberhentian akhir di Kantor Gubernuran. Beberapa kali mereka harus blusukan karena jalur terpotong jembatan yang menjadi akses kantor pemerintahan.
Menjelang Gubernuran, Andang melarung topi polisi yang diletakkan di perahu kecil dengan lilin menyala. Topi tribrata itu pun hanyut seiring semakin lirihnya ucapan mantra. "Jopa Japu nambani sikil asu......sengkala minggat, jendral jahat minggat. Kanthi srana ratus iki, bakale sing becik ketitik olo ketoro."
Menurut Andang, aksi tersebut adalah respon atas pengepungan gedung KPK oleh personel polisi pada Jumat (5/10). Aksi melarung sengkala Polri merupakan upaya simbolik mengembalikan kepercayaan publik kepada polisi. Sebab bagaimanapun masih banyak anggota Polri yang idealis dan bersih. Bukan hanya yang ada di KPK, namun juga yang setiap pagi mengatur lalu lintas di jalanan.
“Kita larung topi di selokan sebagai harapan sengkala yang dibawa jendral-jendral polisi busuk itu ikut hanyut. Pada hakekatnya yang kotor akan berkumpul dengan yang kotor,” tambah Andang.
Aksi gabungan menurut Direktur Eksekutif The Jateng Institute Denny Septiviant juga menyerukan agar Polisi segera mereformasi diri dan menghentikan intimidasi kepada siapapun. Koalisi menuntut Kapolri Timur Pradopo dan Wakapolri Nanan Sukarna dicopot dari jabatannya.
Sedang Jathilan diusung sebagai simbol perlawanan terhadap koruptor yang bercokol di Jateng. "Jathilan adalah kesenian yang dianggap jelek oleh gubernur. Maka kami mendukung KPK agar membersihkan pejabat korup di provinsi ini,” tegas Denny. (Anton Sudibyo, Erry Budi Prasetya, Garna RadityaJBSM/12)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.