Buruh Tuntut Upah Layak
SEMARANG – Selama ini, persoalan upah layak masih sangat sulit diwujudkan di daerah. Untuk itulah, para buruh kembali melakukan aksi unjuk rasa yang menuntut pemerintah dan pihak-pihak terkait berupaya mewujudkan upah buruh yang layak.
PULUHAN buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), menuntut pemerintah mewujudkan upah sesuai kebutuhan hidup layak (KHL). Mereka melakukan aksi di sekitar lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang sekitar pukul 09.00. Kemudian, melakukan long march menuju bundaran eks videotron Jalan Pahlawan Semarang, sekitar pukul 10.00 kemarin.
Di eks bundaran videotron itu, mereka melakukan orasi dan menyebarkan selebaran kepada pengguna jalan yang melintas. Selain di lokasi eks videotron, para buruh juga melakukan orasi di depan kantor gubernur Jateng.
Dalam aksinya itu, ada tiga hal yang menjadi tuntutan, yakni penolakan upah murah, penghapusan sistem kerja kontrak/outsourcing, dan pemerintah harus memberi jaminan kesehatan seumur hidup. Menurut Koordinator lapangan (Korlap) Kurniawan Dwi Prasetyo, aksi itu digelar untuk mendukung aksi mogok nasional yang digelar para buruh di Jakarta dan sejumlah daerah lainnya, pada hari yang sama.
“Saat ini, negara sudah semakin melepaskan diri dari tanggungjawabnya saat kaum buruh mengalami persoalan dengan pihak pengusaha,” katanya.
Tidak Demo
Terpisah, Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Jateng, Nanang Setiono mengatakan, para pengurus serikat buruh di Provinsi Jateng lainnya telah menyatakan tidak akan mengikuti langkah para buruh melakukan aksi mogok kerja secara nasional, kemarin. Langkah untuk tidak mengikuti para buruh yang mencanangkan mogok nasional itu karena sebagian besar buruh di Jateng masih berkonsentrasi untuk peningkatan upah buruh regional.
“Para buruh di Jateng tidak akan mengikuti mogok kerja karena kita masih berkonsentrasi untuk peningkatan upah minimum regional di Jateng yang hingga kini masih jauh dari harapan para buruh,” kata Nanang, baru-baru ini.
Ditambahkannya pula, “bukan berarti kita tidak sepakat dengan aksi mogok nasional di Jakarta. Namun, konsentrasi saat ini masih pada kenaikan upah regional dan kabupaten/ kota yang sesuai dengan KHL.”(ano/12)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.