Halal Bihalal PPJ Unit Kokrosono

foto bersama usai kegiatan halal bihalal bersama Dandim 0733/BS Semarang Letkol Inf Dicky Atmunantho Mulkan, penasehat PPJ Unit Kokrosono Zaenal Abidin Petir, dan Camat Semarang Utara Djaka Sukawijana-(HARSEM/WARA MERDEKAWATI)

BULU LOR-Istilah PKL singkatan dari Pedagang Kakilima, sepertinya perlu ditinjau ulang. Sebab, mereka adalah orang-orang kreatif dalam menggerakkan perekonomian.

Setidaknya itulah yang disampaikan Penasihat PPJ Unit Kokrosono Zainal Abidin Petir. Menurutnya, PKL lebih pas disebut Pengusaha Kreatif Lapangan. Karena para pedagang memiliki ide yang luar biasa dan disini cukup kreatif dalam berjualan.

“Mereka pun bukan pedagang tetapi pengusaha, karena banyak di antara mereka yang membuka usaha sendiri, jadi pengusaha,” ungkapnya pada acara halal bihalal PPJ Unit Kokrosono, Jumat malam.

Ditambahkan, keberadaan PKL haruslah mendapat perlindungan hukum dan mendapat pembinaan dari Lurah maupun Camat setempat. Karena dengan adanya PKL membantu pemerintah dalam hal mengurangi pengangguran.

“PKL merupakan kekuatan ekonomi kita, kalau digusur nantinya warga yang sudah punya usaha ini dapat penghasilan dari mana?” imbuhnya.

Sementara itu, Camat Semarang Utara Djaka Sukawijana mengimbau kepada para PKL untuk mendukung menjaga kebersihan lingkungan tempat berjualan. “Kios ini menjadi ladang untuk mencari rejeki, sehingga harus lah dirawat dan dijaga kebersihannya agar tidak terlihat kumuh,” imbaunya.

Acara yang digelar sederhana namun sarat kekeluargaan ini juga dihadiri oleh Dandim 0733/BS Semarang Letkol Inf Dicky Atmunantho Mulkan.

Ketua PPJ Unit Kokrosono Ahmad Soegito mengatakan, acara halal bihalal ini merupakan kegiatan pertemuan untuk menjalin silahturahmi antar pedagang. “Untuk lebih mempererat tali silahturahmi, merupakan suatu kehormatan karena Dandim yang baru dilantik bisa berkenan hadir dalam acara yang sederhana ini,” katanya. (wam/17)

Newer Post Older Post