Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Kandang Pintar, Perpustakaan di Kandang Sapi

(HARSEM /HERU SANTOSO)
MENCARI BUKU: Anak-anak Polosiri sedang mencari buku bacan di Perpustakaan Kandang Pintar’ di kompleks penggilingan padi dan kandang sapi.




UNGARAN–Perpustakaan kerap identik dengan bangunan megah dan luas. Namun, perpustakaan yang satu ini tergolong unik, pasalnya berada di kandang sapi dan menjadi satu kompleks dengan tempat penggilingan padi. Selain untuk anak-anak juga untuk para petani serta bagaimana belajar dan bermain tentang sapi itu. Perpustakaan tersebut berada di Desa Polosiri, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.

Masyarakat di Polosiri lebih banyak menyebut perpustakaan milik Kelompok Tani Ternak ‘Bangun  Rejo’ ini dengan “Kandang Baca atau Kandang Pintar”. Setiap sore, puluhan anak-anak desa setempat pada mendatangi perpustakaan unik ini untuk belajar maupun membaca buku koleksi di tempat itu, yang juga untuk penggilingan padi. Suara deru mesin penggilingan padi ternyata tidak menyurutkan niat anak-anak dalam membaca buku-buku dan tidak menjadi kendala untuk mendapatkan ilmu.

Mereka dengan tenang sambil bersila di atas tumpukan jerami maupun di kandang sapi, anak-anak desa ini kusuk membaca cuku yang dipilihnya sendiri. Koleksi buku ini tergolong lengkap, mulai buku bacaan ringan, komik, buku cerita anak, novel, buku pelajaran hingga buku bacaan umum.

“Jika anak-anak yang datang banyak dan tidak kebagian buku yang diinginkan, maka mereka sabar menunggu rekannya bermain di halaman kandang sapi. Anak-anak sudah terlatih, setelah usai membaca tentu akan diberikan ke rekannya yang belum kebagian membaca buku,” terang Ismayanti dan Riyana, pengunjung perpustakaan.

Pantauan Harsem di lokasi, selain anak-anak, ibu-ibu juga antusias memanfaatkan membaca buku perpustakaan tersebut. Mereka cenderung memilik buku cerita anak ataupun buku resep masakan. Ibu-ibu ini sengaja membaca sambil menunggupadi digiling atau sengaja memanfaatkan waktu luang.

Sementara, Pembimbing Perpustakaan , Eko Budi Pramono mengatakan, dirinya sengaja memberikan bimbingan membaca di Polosiri ini serta mengajarkan bagaimana mencintai ternak dan peternakan itu sendiri. Bagaimana pula memberipak pengertian tentang seluk beluk peternakan kepada anggota kelompok tani.

“Ide mendirikan Kandang Pintar ini adalah suatu wujud kepedulian akan masalah pendidikan anak khususnya di Desa Polosiri. Di perpustakaan ini tersedia sebanyak 500 buku dari berbagai koleksi atau cerita. Selain, diajak gemar membaca, anak-anak ini saya ajarkan pula untuk bagaimana cara melakukan perawatan terhadap sapi yang merupakan ternak peliharaan para orangtuanya,” jelas Eko Budi.

Menurut Eko, yang merupakan sarjana peternakan ini, bahwa untuk mewujudkan Kandang Pintar ini, dirinya menggandeng kelompok Tani Ternak ‘Bangun Rejo’. Kerjasama ini untuk mengumpulkan biaya untuk pembelian perlengkapan buku. Setelah setahun berdiri, ternyata minat masyarakat sangat tinggi.  Dari sini, selain menemani orangtuanya, maka anak-anak dapat mendapatkan wawasan maupun ilmu bahkan ilmu peternakan juga didapatnya.

 “Harapan saya, ke depan muncul dermawan yang  mendonaturkan dananya untuk pengembangan,” tandas Eko Budi. (heru santoso/16)
Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous