Klewer Kian Memanas, Bakul Geruduk Lurah Pasar

KIAN PANAS: Para bakul dan lurah pasar bersitegang perihal rencana revitalisasi Pasar Klewer ( HARSEM/ASEP ABDULLAH-JBSM )

SOLO-Puluhan bakul dari sejumlah blok menggeruduk Lurah Pasar Klewer, Selasa (2/10) pukul 10.00. Pertemuan sekitar satu jam itu diwarnai ketegangan karena saling tuding.

Sebelum mendemo Lurah Pasar Klewer Stefanus Edi Murdiarso, pedagang yang mayoritas kalangan ibu-ibu, menyampaikan aspirasi ke Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK). 

Mereka menanyakan terpasangnya poster analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) revitalisasi Pasar Klewer. Tidak hanya itu, mereka juga menggeruduk menanyakan kejelasan selesainya renovasi.

“Lha studi kelayakan atau feasibility study (FS) saja masih belum diterima. Kok sudah pasang amdal,” terang koordinator pedagang, Dorotun saat pertemuan di kantor pengelola pasar.

Baru lima menit, suasana panas terasa. Adu mulut terjadi karena masing-masing mempertahankan pendapatnya. Apalagi sejumlah pedagang dengan suara lantang menuding, selama ini lurah pasar terkesan pro-revitalisasi.

Bahkan beberapa kali mengeluarkan pernyataan di media yang membuat pedagang was-was. “Kami resah karena poster pemberitahuan amdal. Mengapa tidak diworo-woro kepada pedagang. Renovasi yang masih berlangsung juga meninggalkan pedagang?”

Lurah Pasar Klewer, Stefanus Edi Murdiarso langsung membantah. Dia mengaku selama ini selalu memberitahukan pada pedagang.

Terkait poster amdal, dia mengaku mendapatkan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Surakarta yang selama ini melakukan tahapan revitalisasi. 

“Kami disuruh pasang di depan kantor pengelola. Tapi akhirnya kami copot dulu saja,” katanya dibalas sahutan suara para pedagang.

Dengan nada tinggi karena suara gemuruh pedagang, dia menjelaskan, bahwa pihaknya tidak mengetahui secara pasti poster tersebut dipasang dalam tahapan revitalisasi. Meskipun di dalam poster itu, berisi tentang pengumuman renovasi amdal Pasar Klewer dengan ukuran 1x2 meter.

Pasalnya dia menekankan hanya memasang saja. Sementara dalam waktu dekat akan disebarkan melalui selebaran seukuran kertas kepada semua pedagang. “Kemudian soal renovasi itu kan sudah dikatakan jauh hari. Kami selalu terbuka dengan pedagang,” tutur dia.

Menurut Koordinator Keamanan HPPK, Tri Suwarni, saat sebelumnya pedagang ke sekretariat HPPK, pihaknya mengaku tidak mengetahui apa yang ditanyakan. Pasalnya masalah poster amdal dan renovasi, bukan HPPK yang mempunyai wewenang. 

“Makanya kami jelaskan jika hanya tahu sekilas, pedagang langsung mau ke pengelola pasar seketitka itu. Kami tidak bisa menahan,” jelasnya.

Pemkot Surakarta telah memulai proyek revitalisasi Pasar Klewer. Namun rencana ini ditolak pedagang. (H80-JBSM/16)

Newer Post Older Post