BPK Temukan Penyimpangan Proyek Hambalang Rp 243,6 M

JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) resmi menyerahkan hasil audit investigasi proyek Pusat Olahraga di Hambalang tahap I ke Dewan Perwakilan Rakyat. Dari hasil audit tersebut ditemukan indikasi adanya penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang yang menyebabkan kerugian negara sekitar Rp 243,6 miliar.

Kepala BPK, Hadi Purnomo menjelaskan, rincian kerugian negara sebesar Rp 116,930 miliar merupakan selisih pembayaran uang muka yang telah dilaksanakan sebesar Rp 189,450 miliar, dikurangi pengembalian uang muka pada saat pembayaran termin pada tahun 2010 dan 2011 sebesar Rp 73,520 miliar.

Hadi menambahkan, ada kelebihan pembayaran harga pada pelaksanaan konstruksi sebesar Rp 126,734 miliar. Kelebihan itu terdiri dari Mekanikal elektrikal (ME) Rp 75,724 miliar dan pekerjaan struktur sebesar Rp 51,1 miliar.

"Indikasi kerugian negara ini diperoleh dengan cara membandingkan jumlah dana yang dikeluarkan oleh Kemenpora dengan nilai pekerjaan sebenarnya yang dikerjakan oleh sub kontraktor dan dihitung secara uji petik," ujar Hadi di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Audit yang dilakukan BPK dilakukan atas permintaan DPR melalui surat tertanggal 16 Desember 2011. BPK memulai pemeriksaan sejak 27 Februari 2012.

Pemeriksaan dilakukan berdasarkan standar pemeriksaan negara yang mengharuskan pemeriksa melakukan apa adanya, dan dilakukan berdasarkan metodologi pemeriksaan audit investigasi. 

Dengan metodologi tersebut pemeriksa melakukan penelitian dokumen, wawancara para pihak terkait, konfirmasi dan prosedur lainnya dalam rangka pengumpulan kecukupan bukti yang kompeten.

Hadi menegaskan, hasil audit ini merupakan  tahap pertama dan dilakukan tanpa adanya intervensi dari pihak mana pun. "Berkali-kali kita katakan tidak ada intervensi, semua berjalan biasa," tegasnya. (VIVA/19)

Newer Post Older Post