Empat Bayi Lahir di Hari Pahlawan
PAHLAWAN CILIK: Ratna S, warga Kedungjati Grobogan usai melahirkan bayi perempuan dengan cara caesar masih dirawat di Ruang Dahlia RSU Salatiga. |
SALATIGA–Empat bayi dilahirkan tepat di Hari Pahlawan, 10 Nopember 2012 di RSU Salatiga. Keempatnya dilahirkan dengan cara operasi caesar karena ada kelainan pada kandungan ibunya. Semua merupakan anak warga luar Kota Salatiga.
Direktur RSU Salatiga Dokter Agus Sunaryo melalui bidan pelaksana Ruang Dahlia RSU Salatiga, Nursanti mengatakan, keempat bayi yang dilahirkan tepat Hari Pahlawan itu, semuanya dilahirkan dengan cara caesar. Pasalnya, keempat ibu kandungnya sebelumnya mengalami kelainan pada kandungannya hingga sesampainya di RSU salatiga, harus dilakukan operasi. Keempat bayi itu masing-masing berjenis kelamin perempuan tiga orang dan laki-laki satu orang. Orangtuanya semuanya berasal dari luar Kota Salatiga.
Bayi pertama dilahirkan Triasari (19), warga Kedung Ringin, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Jenis kelamin perempuan. Lahir pukul 11.00 dengan berat 3,5 kilogram.
Kemudian Ratna S (21), warga Kedungjati RT 06 RW 10 Kabupaten Grobogan, melahirkan pukul 10.40 WIB dengan jenis kelamin anak perempuan dan beratnya 2,8 kilogram.
Lalu, Mutmainah (24), warga Kedungjati, Kabupaten Grobogan. Bayi perempuan yang dilahirkan pukul 10.10 dengan berat 2,75 kilogram. Serta Endang Sri Rahayu (19), warga Karang RT 03 RW 04 Desa Tukang, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Melahirkan bayi laki-laki pukul 11.15 dengan berat 2,7 kilogram.
Tidak Menyadari
Ratna S, salah satu ibu yang melahirkan dengan caesar kepada Harsem menuturkan, bahwa sebelum melahirkan di RSU Salatiga ini. Dia mengalami keluhan karena air ketuban pecah dini. Dari masalah ini, akhirnya dari bidan desa di tempat asalnya dirujuk ke RSU Salatiga untuk menjalani operasi caesar.
Bahkan, dirinya mengaku tidak memperhatikan jika hari kelahiran anaknya ini merupakan tanggal, bulan dan tahun tergolong istimewa, karena menunjukkan nomor urut yaitu 10,11, 12.
“Sebelum operasi caesar, hampir semalaman saya kesakitan karena air ketuban telah pecah. Atau, masyarakat sering menyebutnya bayinya ngokop kawah,” jelasnya.
“Saya tidak memperhatikan jika kelahiran anak saya pada hari istimewa. Yang jelas, walaupun lahir dengan cara operasi tetapi akhirnya selamat dan sehat,” tandas Ratna kepada Harsem, di Ruang Isolasi – Ruang Dahlia RSU Salatiga, Sabtu (10/11) kemarin. (hes/16)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.