Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Festival Pengembangan Pasar/Pameran IKM Inovasi Kaos Batik Pikat Pengunjung

MEMBATIK: Istri Plt Wali Kota Semarang sekaligus Plt Ketua Umum TP PKK Kota Semarang Tia Hendrar Prihadi didampingi perajin batik Neny R Wahyuningsih membatik kaos pada Festival Pengembangan Pasar/ Pameran IKM binaan Disperindag Kota Semarang di DP Mall, kemarin. 

SEMARANG-Batik merupakan salah satu peninggalan leluhur bangsa kita yang sangat fenomenal. Pada awalnya batik ditulis dan dilukis pada daun lontar. Seiring adanya penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, munculah seni batik tulis yang kita kenal sekarang ini. 

Melalui banyak tahapan, batik menjadi khasanah budaya Indonesia yang dahsyat, memiliki berbagai macam variasi dan kekhasan masing-masing daerah. Seiring perkembangan era dan tren, batik kini lebih fleksibel. Batik tak hanya layak dipakai sebagai kain dipadu kebaya seperti pada masa lalu, tapi juga bermetamorfosis menjadi beberapa produk berbalut kain. Mulai sepatu batik, tas batik, hingga kaos batik. 

Ya, kaos batik yang dipamerkan pada kegiatan Festival Pengembangan Pasar Pameran IKM Binaan Disperindag Kota Semarang di DP Mall Semarang kemarin, berhasil memikat pengunjung. Hasil karya Neny Ratna Wahyuningsih itu memikat istri Plt Wali Kota Semarang sekaligus Plt Ketua Umum TP PKK Kota Semarang Tia Hendrar Prihadi. ''Batik biasanya berpadu dengan kemeja maupun busana resmi. Namun kini ada inovasi baru kaos batik khas Semarang. Kreasi ini perlu dikembangkan,'' katanya saat membuka kegiatan yang dibuka mulai 28 November-3 Desember itu. 

Tia menuturkan, industri kecil menengah (IKM) perlu melakukan terobosan baru agar hasil karya dapat dikenal luas. Pihaknya akan memberikan ruang seluas-luasnya bagi beberapa IKM di kota lunpia ini. Yaitu dengan menggelar pameran serta festival IKM secara kontinyu di beberapa pusat perbelanjaan. Minimal sebulan dua sampai tiga kali pameran. Diharapkan, produk mereka dikenal luas masyarakat sehingga bisa memajukan serta mengembangkan usaha IKM. 

Neny, perajin kaos batik mengatakan, selama ini generasi muda kerap gengsi mengenakan batik karena dianggap sebagai busana resmi. Agar batik bisa dipakai untuk acara santai, ia kemudian mulai memproduksi kaos batik sejak tiga bulan lalu. ''Cara membatiknya sama dengan kain biasa yaitu menggunakan canting. Namun kami tak menggunakan malam melainkan tinta khusus tekstil. Sementara, prosesnya sama dengan membatik biasanya,'' katanya. 

Meskipun menggunakan tinta tekstil, Neny meyakini kaos batiknya tidak akan luntur jika terkena air. Selama ini, motif kaos batik yang ia hasilkan tidak sama dengan kaos batik lainnya. Ia menciptakan motif berbeda di setiap produknya. Sampai sekarang wanita kelahiran 14 Desember 1970 itu telah memproduksi sekitar 100 kaos dengan motif  beragam. (Fista Novianti-jbsm/yul )


Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous