Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Ganti Rugi Dermaga Asinan Belum Bisa Diberikan Menunggu Taksiran Tim Appraisal

KUNJUNGI DERMAGA: Mundjirin melakukan sidak pembangunan proyek dermaga Rawa Pening Desa Asinan, Kecamatan Bawen, kemarin.

UNGARAN-Pembayaran ganti rugi untuk 6 kepala keluarga (KK) yang terkena proyek pembangunan dermaga (Klante) Rawa Pening di Desa Asinan, Kecamatan Bawen belum bisa dilakukan. Karena masih menunggu perhitungan tim appraisal independen.

Tim appraisal sudah melakukan pengukuran tanah. Total yang terkena sekitar 2.000 meter persegi. “Setelah disetujui, diharapkan pembayaran dapat segera dilakukan," kata Bupati Semarang, Mundjirin usai sidak ke lokasi proyek dermaga Asinan, Rabu (21/11).

Mundjirin menegaskan, pihaknya berharap penetapan harga appraisal disosialisasikan secara terbuka. Agar proses pembayaran ganti rugi tanah direalisasikan transparan.

Bupati mengakui, pihaknya mengetahui adanya pembangunan dermaga Rawa Pening di Asinan melalui pemberitaan media. Dari penelusuran pihaknya melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) baru diketahui bahwa tersebut diprakarsai Dinas PSDA provinsi.

"Untuk itu hari ini saya melakukan sidak ke lokasi, untuk melihat langsung. Ternyata benar, pembangunan dermaga menjorok ke lahan warga," katanya.

Dalam sidak tersebut Mundjirin sempat mendengarkan aduan warga yang berharap agar pihak PSDA segera melakukan pembayaran ganti rugi tanah. Menanggapi hal tersebut Mundjirin menyatakan, masih menunggu perhitungan appraisal.

"Setelah saya hubungi pihak PSDA uangnya sudah ada. Hanya saja PSDA masih menunggu hasil perhitungan appraisal. Saya minta warga bersabar," ujarnya.

Badan Otorita
Diungkapkan, pembangunan dermaga Rawa Pening memberi efek positif bagi Kabupaten Semarang. Utamanya untuk peningkatan perekonomian warga setempat.

Pasalnya, enceng gondok yang dikumpulkan dari dermaga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik, bahan pakan ternak, dan pembuatan souvenir.

Terkait tumpang tindih penanganan Rawa Pening oleh sejumlah instansi, Mundjirin berharap Pemprov segera membentuk badan otorita. Tugasnya khusus menangani persoalan Rawa Pening.

Mulyono (63) salah satu warga pemilik lahan menjelaskan, dia belum menerima pembayaran ganti rugi. Padahal lahan miliknya sudah digarap pelaksana proyek. Dia berharap pemerintah segera menyelesaikan.

"Waktu itu pemborong beralasan alat-alat berat sudah terlanjur didatangkan. Bila tidak digarap mereka rugi. Karena menjanjikan ada ganti ruginya maka saya mengizinkan. Tapi nyatanya hingga hari ini belum dibayar," kata dia. (ino/nji)



Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous