Koalisi LSM Santuni Yatim Piatu -Beri Baju Jokowi dan Uang
DEMAK- Dalam peringatan bulan Muharam, LSM Ortega (Organisasi Terang Surga) dan LSM Bima Sakti (Bimbingan Masyarakat Sejati) berkoalisi menyantuni yatim piatu. Untuk menghibur merela, puluhan anak dikirab dengan iringan rebana dan drum band asuhan Salim warga Desa Tegalarum, Kecamatan Mranggen.
Minggu (25/11) pagi, koalisi dua LSM, menggelar santunan kepada 31 anak yatim piatu. “Sebagai peringatan bulan Muharam, kami menggelar santunan anak yatim piatu, sekaligus menjadi momen launching berdirinya LSM Ortega Mranggen,” ucap Ketua LSM Ortega, Syukron Ma’mun, kemarin.
LSM Ortega dibentuk dalam rangka menjawab keluhan masyarakat, terkait masalah sosial. Masih banyak tingkat kesejahteraan masyarakat di bawah rata-rata atau miskin. Ortega berupaya memfasilitasi kegiatan atau keterampilan dalam rangka mengentaskan kemiskinan.
Ketua LSM Bima Sakti, Suhardi alias Moyong menambahkan, karena bidang kegiatannya sama, maka pihaknya berkoalisi dengan LSM Ortega dalam turut mengentaskan kemiskinan masyarakat. Selanjutnya Suhardi berjanji akan mengupayakan pekerjaan atau keterampilan bagi warga miskin, seperti keterampilan menjahit bagi ibu-ibu yang kelak akan disalurkan di perusahan garmen atau lainnya.
“Di samping itu kedua LSM ini merupakan hasil binaan dan didikan Mas Randu, sehingga koaliasi atau kerja sama bukan hal yang sulit dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Para anak yatim diiring dari Balai Desa Tegalarum menuju lokasi acara. Santunan langsung diberikan kepada anak yatim berupa pakaian kotak-kotak ala Jokowi dan uang tunai. Sebelum pulang mereka mendengar maidoh hasanah dari KH Sonhaji Sulaiman dari Mranggen dan KH Misbah dari Dukuh Krasak Desa Temuroso Kecamatan Guntur.
Sementara, Randu selaku pembina dan perintis kedua LSM sosial ini mengatakan, dirinya berusaha mewadahi para pemuda yang menganggur untuk disalurkan kerja, selanjutnya mereka diminta bergabung dalam LSM tersebut. Setiap minggu kedua LSM selalu mengadakan pertemuan untuk membahas persoalan sosial, dan setiap pertemuan semua anggota diwajibkan menyumbang iuran sebanyak Rp 25 ribu yang selanjutnya uang tersebut digunakan dalam acara seperti ini.
Dan soal baju kotak-kotak bukan berarti dirinya berhaluan kepada Jokowi malainkan, sebuah simbol bingkai untuk membatasi kegiatan anggotanya yang menyimpang. “Semua anggota LSM saya tak bolah meminta-minta uang dari instansi lain, bila ketahuan pasti saya tindak,” tegasnya. (swi/tab)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.