Rehab SDN Tegowanu 1 Kepsek Komplain, Kontraktor Mumet

PASANG KOLOM : Kendati tak ada dalam RAB, kolom cor tetap dipasang dalam rehab SDN Tegowanu 1 

DEMAK- Kepala SDN Tegowanu 1 Desa Sidorejo Kecamatan Karangawen, Agus Susanto mengkomplain rahab total bangunan kelas yang dikerjakan oleh kontraktor. Susanto meminta kualitas bangunan yang lebih, sementara pihak kontraktor harus mengabulkan, kendati tak sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Belanja). Alhasil sang kontraktor pun dibuat pusing.

Baru-baru ini, SDN Tegowanu 1 telah menerima bantuan rehab kelas dari pemerintah. Biaya proyek sebanyak Rp 200 juta bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2011, dan dikerjakan pada tahun ini dengan merehab tiga kelas dan membuat satu ruang kelas baru. Namun pekerjaan proyek rehab dikerjakan oleh kontraktor pemenang lelang.

Berawal dari rehab dikerjakan oleh kontraktor ini memicu persoalan dari pihak sekolah yang menghendaki kualitas bangunan bisa lebih, seperti ada penambahan food plat (pondasi) hingga mengganti genteng sekolah.

“Bila kualitas bangunan kurang, kami sepakat  tak menempatkan siswa untuk kegitan balajar-mengajar di dalam kelas itu,” aku Susanto didampingi Kades Sidorejo Sarjono di kantornya, kemarin. Pihaknya khawatir bangunan tersebut ambruk, atau ada sebagian genteng yang jatuh menimpa para siswa.

Menurut Susanto, rehab total yang dilakukan kontraktor tidak sesuai dengan RAB. “Seharusnya tembok lama yang digunakan kembali, disisipkan delapan pondasi tiap kelas, kenyataan hanya empat pondasi yang dipasang,” tegasnya. Dan pihaknya menghendaki kuda-kuda cor yang bengkong agar tidak digunakan lagi, dan meminta kayu usuk diganti kayu baru.

Kades Sarjono menambahkan, persoalan ini sudah disampaikan ke DPRD Demak dan Dindikpora (Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga), namun belum ada tindak lanjutnya. “Kami berharap pemerintah dapat memperhatikan masalah ini, karena seluruh anak-anak kami bersekolah di sini, kami tak ingin muncul tragedi akibat bangunan kelas lama yang sudah rusak digunakan lagi,” ungkapnya.

Sementara kontraktor pelaksana, Agus Sukemi yang hadir di lokasi proyek dengan terbuka mengajak para wartawan meninjau kualitas bangunan yang baru digarapnya. Dia mengatakan, permintaan kepala SD yang meminta kayu dan genteng baru, sudah dikabulkan. “Kayu untuk usuk sudah saya ganti dnegan kayu bengkire, bahkan 1.000 genteng yang rusak juga saya ganti baru,” katanya.

Secara prinsip pihaknya merasa ringan bila harus mengikuti RAB, seperti tembok lama masih bisa digunakan, plester semen dengan tambal sulam, atau lainnya. Namun dirinya harus mengikuti anjuran konsultan bangunan yang mengawasi proyek tersebut.

Kemarin dari hasil penelitian konsultan, diminta juga untuk memasang kolom, karena kolom bangunan lama menggunakan kayu yang dipendam dalam tembok. Sebenarnya pihaknya keberatan dengan permintaan itu, namun pihak konsultan menjanjikan akan mengupayakan  penambahan anggaran, sehingga dia menambah empat kolom di tiap kelas.

Agus sempat keberatan, pekerjaan proyeknya belum jadi sudah muncul persoalan ini bahkan mengundang kedatangan seorang anggota DPRD dari derah pemilihan Mranggen-Karangawen Muzaeri, dan Kepala UPTD Karangawen Darwanto, serta penyidik Inpektorat Wilayah. Pihaknya mengaku bisa diajak musyawarah dan segala permintaan dipenuhinya kendati melebihi nilai pagu proyek.

“Hal ini sudah prinsip, kami tak menggubris kerugian kami, namun menjaga nama baik perusahaan. Seluruh permintaan kepala sekolah saya penuhi kendati melebihi nilai pagu proyek, jangan sampai karena menggarap pekerjaan ini nama kami rusak,” aku Agus. (swi/tab)

Newer Post Older Post