Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Dealer Ternama Sarang Mafia



Sindikat penggelapan mobil oleh dealer ternama memakan 50-an korban. Mereka bekerja sangat rapi, dan membuat konsumen tidak berdaya.

Informasi yang dihimpun Rabu (16/1), kejahatan ini telah berlangsung bertahun-tahun di salah satu dealer terkenal di Kota Semarang. Pelakunya adalah karyawan di dealer tersebut, sehingga mereka sangat paham seluk beluk jual beli secara kredit.

Modusnya, pelaku dan korban terlibat jual beli mobil atau tukar tambah (kredit) di dealer tersebut. Namun di tengah proses kredit, pelaku mengatasnamakan STNK dan BPKB mobil tersebut dengan nama orang lain.

Setelah direkayasa, mobil milik korban kembali dikuasai pihak dealer. Kemudian ‘dibuang’ ke sejumlah dealer lain hingga mobil tersebut terjual. Anehnya, pembeli terakhir tidak diketahui identitasnya, sehingga mobil itu raib entah di mana. Diduga dealer-dealer itu terlibat sindikat penggelapan. 
 
Salah satu korban, Setiaji (47), warga Tlogopancing III/8, Tlogomulyo, Pedurungan, kehilangan satu unit Toyota Fortuner bernopol H-7075-QG . “Dari 50 korban, saya satu-satunya yang punya bukti untuk ditindaklanjuti melalui jalur hukum. Saya sudah melapor di Mapolrestabes 22 Februari 2012 lalu,” kata Setiaji kepada Harsem di Mapolrestabes Semarang, kemarin.

Dalam kasus ini, ia melaporkan seorang marketing dealer Nasmoco, Kusuma Doni (50), warga Jalan Pinang 27, Ngaliyan, Semarang. Celakanya, laporan bernomor LP/356/II/2012/JTG/Res Tbs yang sudah masuk sejak setahun lalu itu tak kunjung ada langkah-langkah pengusutan, dan polisi tidak melakukan penahanan terhadap terlapor.

“Posisi mobil Fortuner milik saya saat ini sudah diketahui. Hanya saja belum dilakukan penyitaan oleh polisi. Terlapor juga belum ditahan,” ujarnya. 

Setiaji menceritakan, pada 16 Desember 2010 dia membeli Fortuner (bekas) seharga Rp 350 juta dari Wiwiek, dengan cara tukar tambah dengan mobil Livina (milik Setiaji) yang dihargai Rp 150 juta. Wiwiek sendiri saat itu adalah salah seorang pegawai dealer Nasmoco di Jalan Pemuda Semarang.

Jadi, kekurangannya adalah Rp 200 juta. Sudah 10 bulan dia mengangsur dan mau berniat lunasi. Tapi ternyata BPKB Fortuner di-leasing-kan di leasing AFI atas nama Mustika Alam, Kepala Nasmoco Semarang. Entah bagaimana prosesnya, STNK dan BPKB Fortuner berubah menjadi atas nama Adi Nugroho (karyawan lain di Nasmoco).

Sejauh itu, Setiaji belum mengendus adanya kasus. Mencuatnya kasus ini terjadi selang beberapa hari kemudian, saat korban bertemu Kusuma Doni (karyawan Nasmoco yang kemudian dilaporkan oleh Setiaji ke polisi tersebut) pada 16 Oktober 2011. Doni menawari “tukar pinjam” Fortuner milik Setijai dengan mobil Terrios miliknya (dalam waktu sementara). Keduanya pun akhirnya sepakat untuk tukar pinjam mobil.

Namun tiga hari kemudian, Doni menyuruh sopir bernama Eko untuk datang ke rumah Setiaji untuk mengambil mobil Terrios, sementara Fortuner Setiaji belum dikembalikan. “Saat itu saya tidak berada di rumah. Doni bilang, mobil Terrios itu dipakai mengantar istrinya takziah," katanya.

Celakanya, Setiaji mengizinkan Terrios itu diambil. Lucunya, saat Setiaji mendatangi rumah Doni menanyakan perihal Fortuner itu, esoknya, Doni bilang bahwa mobil Fortuner tersebut telah dijual kepada seseorang. Parahnya, Doni malah melontarkan kalimat pedas. "Lha apa itu mobilmu?" ujar Setiaji, menirukan ucapan Doni.

Baru kemudian Setiaji sadar bahwa ia terjebak dalam lingkaran setan dealer bersangkutan. Ia berada dalam posisi lemah sebab STNK maupun BPKB Toyota Fortuner itu bukan atas namanya, melainkan Adi Nugroho.

Setiaji mengungkapkan, ada 50-an korban penggelapan dengan modus yang sama. Di antaranya Rahma, warga Kencana Mukti (Livina), Sutarno, warga kompleks Angkatan Laut (Toyota Avanza), Wiwik, warga Sendangmulyo (Toyota Yarris), Agus Maylantiyas, warga Sendangmulyo (Toyota Avanza).

Kapolrestabes Semarang Kombes Elan Subilan saat dikonfirmasi menandaskan, pihaknya akan menindaklanjuti laporan yang telah lama masuk dan belum ada perkembangan itu. “Laporkan saya kalau ada masyarakat yang laporannya tidak ditindaklanjuti. Jika ada anggota polisi yang bermain, pasti saya tindak!” katanya. (abm/rif)   



Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous