Habis, Tak Layani Izin Trayek Baru
Sejumlah angkutan umum melintas di Jalan Soekarno Hatta Bawen, Selasa
(8/1). Pemkab Semarang tidak akan menerbitkan izin trayek angkutan baru (HARSEM/RANIN AGUNG-SM NETWORK) |
UNGARAN-Populasi angkutan umum di Ungaran dinilai sudah terlampau besar. Permohonan izin trayek baru akan ditolak.
PERNYATAAN itu ditegaskan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Semarang, Prayitno Sudaryanto melalui Kabid Angkutan, Eko Purwanto, Selasa (8/1).
PERNYATAAN itu ditegaskan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Semarang, Prayitno Sudaryanto melalui Kabid Angkutan, Eko Purwanto, Selasa (8/1).
Menurut dia, berdasarkan kajian kebutuhan jumlah angkutan pada 2000 lalu sangat ideal. Hanya saja seiring dengan berjalannya waktu dan meningkatnya jumlah penduduk, kajian tersebut kini tidak maksimal lagi.
"Dishubkomnfo Kabupaten Semarang tidak lagi mengeluarkan izin trayek, artinya jumlah armadanya juga mengikuti dan tidak bisa bertambah atau berkurang. Trayek yang ada sudah dikaji berdasarkan kepadatan lalu lintas, pendapatan penduduk, serta kebutuhan transportasi dan keberadaannya telah disahkan melalui SK Bupati Semarang," tegas Eko Purwanto.
Terlepas dari kebijakan itu, pihaknya menyebutkan bila banyak trayek skunder atau trayek pinggiran kota yang berhenti operasional karena minimnya penumpang. Menyusul masyarakat kini beralih menggunakan kendaraan pribadi seperti motor.
"Pengusaha angkutan di trayek skunder memang banyak yang menghentikan operasionalnya, namun kami sulit mendeteksi pasalnya izin trayeknya masih diperpanjang," jelasnya.
Hampir Bangkrut
Belum lama ini, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Semarang, Hadi Mustafa berharap, Pemkab Semarang melakukan penataan dan pendataan ulang atas jumlah armada dalam satu trayek. Kajian tersebut, menurut dia sangat mendesak untuk menghindari over populasi angkutan yang akan berimbas pada persaingan tidak sehat.
"Banyaknya kendaraan pada satu trayek tertentu bila tidak dikontrol akan berimbas pada persaingan tidak sehat. Trayek Ungaran-Ambarawa misalnya, sekarang ada lebih kurang 160 kendaraan. Dengan jumlah tersebut, ada beberapa pengusaha yang terancam bangkrut karena ketatnya persaingan," tandasnya. (H86-SM Network/nji)
Post A Comment
No comments :
Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.