Jalan Penghubung Guntur - Karangtengah Becek

Jalan penghubung Kecamatan Guntur dengan Karangtengah becek dan licin, mengakibatkan warga terjatuh ketika melintas.
HARSEM/SUKMAWIJAYA

DEMAK- Jalan penghubung Kecamatan Guntur dengan Kecamatan Karangtengah rusak. Tekstur jalan dari tanah dan batu, menjadi licin setelah terguyur air hujan. Beberapa anak SD sempat terpeleset di jalan tersebut.

Jalan ini, merupakan akses ekonomi terdekat untuk menuju jalan nasional. Setiap hari hampir ribuan warga melintasi jalan dari Desa Tangkis Kecamatan Guntur menuju Karangtengah, meliwati Desa Sampang, Desa Kedungmuter, dan Desa Dukun.

Mereka melintasi jalan tersebut, dipandang jalur terdekat menuju jalan raya  Semarang-Demak di  wilayah Desa Wonokerto, Kecamatan Karangtengah. Tidak hanya pedagang, pegawai, karyawan atau buruh pekerja, anak pelajar dari SD hingga SMA memanfaatkan jalan tersebut.

Namun tekstur jalan yang berbatu dan becek, sangat menyulitkan warga ketika melintas. Apalagi setelah hujan turun, kondsi jalan menjadi licin, bila tak berhati-hati saat mengendarai sepeda bisa terpeleset.

“Baru terpeleset, jalannya becek,” ungkap anak SD Dukun 1 Riyanto (9), kemarin. Dia bersama temannya berangkat sekolah dari Desa Kedungmuter. Karena ceroboh, ban sepedanya selip di antara batu dan tanah becek yang berakibat dirinya dan temannya terjatuh.

Menurut mantan Kades Dukun, Sukono, kondisi jalan memang cukp parah. Diperkirakan jalan dari Desa Tangkis menuju Desa Wonokerto ini, sepanjang 2 kilometer lebih. “Tahun 2003 pemerintah pernah membetonisasi jalan sepanjang 500 meter, namun yang dibangun hanya wilayah Desa Kedungmuter saja,” ucapnya. Tetapi masih banyak jalan yang bertekstur tanah yang becek.

Pada tahun 2009, Pemkab juga sempat membangunkan jalan berupa bangunan rabat beton sepanjang 200 meter, di lokasi sebelah barat Desa Dukun atau menuju jalan nasional. Tapi kondisi jalan ini sudah rusak dan pecah-pecah, sehingga menuntut warga meminta biaya portal bagi kendaraan roda empat yang melintas.

Camat Karangtengah Ardhito Prabowo, mengakui masih banyak jalan-jalan di wilayah Kecamatan Karangtengah yang rusak, kendati jalan tersebut merupakan akses ekonomi terdekat.

“Panjang jalan penghubung antar desa, antar kecamatan di wilayah Karangtengah mencapai 70 kilometer, tapi sebagian besar jalan itu rusak,” jelas Bowo. Karena anggaran pendapatan desa (APBDes) setempat sangat kecil, sehingga desa-desa tak bisa membiayai sendiri pembangunan jalan yang rusak.

Ardhito sempat mengusulkan, anggran pada ADD untuk Kecamatan Karangtengah agar dinaikkan bagi desa yang minus. Sehingga dana itu bisa untuk memperbaiki jalan penghubung tersebut, tidak hanya untuk memperbaiki jalan kampung saja.

Terpisah, Ketua Fraksi Partai Golkar Sunari membenarkan kondisi jalan penghubung Tangkis-Wonokerto dalam kondisi rusak. “Karena itu kami sudah mengusulkan perbaikan jalan tersebut melalui dana aspirasi dewan,” kata Sunari. Dan pada APBD 2013, telah dikabulkan ada pos anggaran untuk perbaikan jalan tersebut. (swi/tab)

Newer Post Older Post