Klaster Jambu dan Pisang Butuh Bantuan Pemkab

Peserta workshop penguatan tim klaster jambu getas merah dan pisang raja bulu foto bersama
HARSEM/SMNETWORK

KENDAL - Program pengembangan klaster di Jateng merupakan program pemberdayaan masyarakat yang belakangan ini sangat gencar dilakukan. Tidak terkecuali di Kabupaten Kendal. Kabupaten ini, memiliki dua klaster andalan, Pisang Raja Bulu dan Jambu Biji Getas Merah.

German International Cooperation Local and Regional Economic Development (GIZ LRED) Semarang bekerja sama dengan Bappeda Kendal baru-baru ini menggelar workshop penguatan tim di Wanawisata Curug Sewu, Patean. Kegiatan itu bertujuan menjalin kekompakan pengurus klaster dan melakukan penyegaran dengan mengevaluasi dan penyaringan ide menyambut 2014.

Perwakilan dari GIZ LRED Solichah mengatakan, saat ini harga jambu biji getas merah di tingkat petani sangat rendah. “Hal itu karena melimpahnya produksi. Murahnya harga jambu getas merah, perlu disiasati dengan melaksanakan inovasi produk, sehingga memiliki nilai jual tinggi dan mampu tahan lama,” ungkapnya.

''Beberapa program yang perlu dilakukan, salah satunya, yakni pendekatan pasar baru bagi buah kualitas satu dan mengembangkan diversifikasi jambu. Hal itu bisa lebih tahan lama dan bervariasi, serta memberikan nilai tambah bagi petani,'' terangnya.

Sementara itu, mengenai pisang raja bulu, kata Solichah, permasalahan harga tidak terlalu terlihat. Kendala justru pada pasokannya. Kebutuhan pasar terhadap produk itu sangat tinggi, tetapi pasokan belum mencukupi.

Menurutnya, faktor lingkungan seperti penyakit dan lahan pertanian yang semakin sempit sebagai salah satu kendala para petani pisang raja bulu yang menjadi ciri khas Kendal. ''Peran serta Pemkab dan dinas terkait, sangat membantu perkembangan kedua dunia usaha tersebut. Peran Pemkab masih dibutuhkan hingga kedua klaster itu bisa mandiri. Sementara itu program kerja sama dengan GIZ masih bakal berjalan hingga 2014,'' kata dia. (H36/SMNetwork/tab)

Newer Post Older Post