Kunjungi Sido Muncul, Menteri LH Terkesan

Menteri Lingkungan Hidup, Prof Dr Balthasar Kambuaya MBA, terkesan setelah mengunjungi pabrik
 PT Sido Muncul  di Ungaran, kemarin (SM/Dok)

 UNGARAN - Menteri Lingkungan Hidup, Prof Dr Balthasar Kambuaya MBA, terkesan setelah mengunjungi pabrik PT Sido Muncul di Ungaran, Jawa Tengah, kemarin. Karena pabrik jamu terbesar di Indonesia ini, perusahaan yang telah melaksanakan sanksi administrasi dengan baik dan benar.

Sanksi administrasi berupa paksaan pemerintah tersebut, berupa wajib secara konsisten menaati semua ketentuan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mengendalikan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.

''Jujur saya terkesan dan kagum dengan pabrik PT Sido Muncul,'' kata Menteri Lingkungan Hidup, Prof Dr Balthasar Kambuaya MBA, di sela-sela mengunjungi Pabrik PT Sido Muncul.

Pada kesempatan tersebut Menteri Lingkungan Hidup, melihat secara langsung tempat pengelolaan limbah, setelah sebelumnya melihat proses produksi pembuatan produk Tolak Angin dan Kuku Bima Energi serta laboratorium Sidomuncul yang telah mendapatkan ISO 17025.

Kunjungan Menteri Lingkungan Hidup tersebut, untuk melakukan pemantauan proses penataan sanksi administrasi bagi perusahaan yang mendapatkan peringkat PROPER hitam.

PROPER merupakan program Kementerian Lingkungan Hidup yang berupa pengawasan dan pemberian insentif dan/atau disisentif kepada penanggung jawab usaha atau kegiatan.

Pemberian penghargaan PROPER, bertujuan mendorong perusahaan untuk taat terhadap peraturan lingkungan hidup dan keunggulan lingkungan.

PT Sidomuncul mendapat sanksi administrasi paksaaan pemerintah mendapatkan peringkat PROPER hitam pada Maret 2012 lalu, dengan dikenakan perintah untuk menutup saluran pembuangan air limbah secara langsung, membangun Intalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), memiliki izin TPS Limbah B3, mengelola limbah ampas jamu dan padat.

Sejak dikeluarkannya surat mengenai penerapan sanksi administrasi paksaan pemerintah, maka PT Sido Muncul langsung melakukan banyak hal untuk memenuhi sanksi administrasi tersebut.

Misalnya, langsung melakukan penutupan saluran yang terindikasi sebagai pembuangan air limbah secara langsung. Kedua, pembangunan TPS limbah B3.

Ketiga, memiliki izin TPS limbah B3. Keempat, penambahan dan perbaikan sistem pengolahan air limbah sehingga hasil air limbah yang telah diolah memenuhi baku mutu yang telah dipersyaratkan.

Kelima, memiliki izin pembuangan air limbah yang telah diperpanjang. Keenam, pemasangan alat ukur debit air. Ketujuh, pengelolaan limbah ampas gilingan jamu dan lumpur, pembangunan atap tempat penampungan limbah ampas dan pemasangan lapisan geo-membran.

Kedelapan, pemasangan titik penataan dan titik koordinat di IPAL. Kesembilan, melakukan pengujian emisi udara. Kesepuluh, pelaporan hasil uji emisi udara.

Berdasarkan perbaikan tersebut, maka pada 9 November 2012 KLH menerbitkan surat yang menyatakan bahwa PT Sido Muncul telah melaksanakan dan mematuhi penerapan sanksi.

Hal ini dipertegas oleh Menteri Lingkungan Hidup Prof DR Balthasar Kambuaya, MBA dalam kunjungan kerjanya ke pabrik PT Sido Muncul, kemarin yang menyatakan, PT Sido Muncul merupakan perusahaan yang telah melaksananakan sanksi administrasi berupa paksaan pemerintah.

Dimana wajib secara konsisten mentaati semua ketentuan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup dan mengendalikan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup. (sgt/SMNetwork/yul)

Newer Post Older Post