Berita

[Berita][bleft]

Artikel

[Ekonomi][twocolumns]

Pameran Foto Philip Jablon Potret Gedung Bioskop, Kini dan Masa Lalu

Pengunjung melihat deretan foto-foto dokumentasi gedung bioskop di asia tenggara  yang terpajang di Gallery Widya Mitra. HARSEM/HERI PRIYONO




SEBUAH foto yang terpajang menampakkan sejumlah wanita dengan pakaian dalam lusuh tampak sedang beraktivitas dalam sebuah gedung. Di bawah foto, tertera keterangan bahwa gedung tersebut dulunya merupakan sebuah bioskop ternama yang setelah bangkrut berubah menjadi gereja dan kini beralih fungsi menjadi prostitusi.

    Foto yang diberi judul Oscar’s Prostitutes tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak foto dokumenter bertema gedung bioskop karya Philip Jablon yang digelar dalam pameran di Gallery Widya Mitra Jalan Singosari 2/12 Semarang, 28 Desember 2012 - 31 Januari 2013.

    Di pameran berjudul Southeast Asia Movie Theater Project, Philip mencoba mendokumentasikan bangunan fisik bioskop dikawasan Asia Tenggara. Di matanya, bioskop adalah tempat yang berdiri sesuai fungsi awalnya sebagai ruang pertunjukkan sinema, dan bukan bangunan yang terintegrasi dari infrastruktur hiburan yang lebih besar (mal ataupun kompleks hiburan lain).

    “Philip sendiri melakukan proyek ini atas dasar mendokumentasikan keberadaan gedung-gedung bioskop se-Asia Tenggara. Ini merupakan pencatatan sejarah sekaligus penelusuran atas peninggalan-peninggalan bangunan yang menjadi bagian perjalanan sebuah kota,” tukas Rizki Lazuardi selaku proyek manajer pameran tersebut di Semarang.

    Proyek itu sendiri dimulai pada tahun 2008 dengan awalnya
memotret bioskop-bioskop di Chiang Mai, Thailand, kota di mana Philip sempat menempuh pendidikan. Kini, proyek tersebut menjadi proyek

terbuka yang mengundang beberapa pihak di negara-negara Asia Tenggara lain untuk mengumpulkan dokumentasi fotografi serupa.

    “Ini adalah arsip fotografi dari bioskop-bioskop telantar atau yang sudah alih fungsi di Asia Tenggara. Melalui foto-foto dokumenter ini, Philip mengajak untuk melihat perkembangan sosial sekaligus melihat masa lalu di mana bioskop-bioskop tersebut masih dikenang di masa hidupnya dan tetap tidak dilupakan,” imbuh Rizki. (hep/sae)

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Silahkan tulis komentar, saran dan kritik anda di bawah ini!
Terima kasih atas kunjungannya, semoga silaturrahim ini membawa berkah dan manfaat untuk kita semua, dan semoga harsem makin maju dan sukses selalu. amin.


Desakundi

[Desakundi][threecolumns]

Pendidikan

[Pendidikan][list]

Ekonomi

[Ekonomi][grids]

Politik

[Politik][bsummary]

Oase

[Oase][threecolumns]
Create gif animations. Loogix.com. Animated avatars. Animated avatar. Motley Animated avatar. Gif animator. Animated avatar. Gif animator. Zoom Gif animator. Motley Create gif animations. Zoom Animated avatar. Movie Create gif animations. Gif animator. Zoom Animated avatar. Loogix.com. Animated avatars. Negative Animated avatar. Zoom Rumah Zakat Animated avatar. Negative Babyface, Harian Semarang liquid executive club, tonitok rendezvous