Pencabulan di Pabrik Garmen Terus Diusut

Dinsosnakertrans Kabupaten Semarang akan menerjunkan tim untuk mencari keterangan ke PT Ungaran Indah Busana (UIB), menyusul komisaris perusahaan tersebut dinilai tidak bertanggungjawab untuk menikahi resmi karyawannya berinisial AN setelah diduga menghamilinya.

Pernyataan tersebut ditegaskan Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Semarang, Romlah, Rabu (16/1). Tim akan dipimpin langsung Kasie Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan Pemutusan Hubungan Kerja, Eka Yuliatarti. Terlepas dari itu dirinya menyebutkan, kasus serupa sebenarnya banyak terjadi di Kabupaten Semarang. Hanya saja tidak ada laporan resmi dari korban kepada instansi atau pihak terkait.

"Kami selalu mendengarnya dari mulut ke mulut jika di perusahaan sering terjadi kasus serupa, namun tidak dilaporkan sehingga petugas kesulitan untuk meminta keterangan dari korban," kata Romlah.

Pihaknya menyinyalir, kasus asusila di perusahaan lebih dikarenakan tenaga kerja perempuan lebih mendominasi di dalam perusahaan. Data survei menyebutkan, dari total tenaga kerja pabrik yang mencapai 101.000 orang, 90.000 orang di antaranya adalah perempuan.

"Kami bisa melakukan tindakan berdasarkan laporan. Untuk itu, saya berharap korban tidak takut untuk melaporkan kejadian ke pihak terkait," tegasnya.

Ditambahkan Romlah, selain menerjunkan tim, Kamis (17/1) Dinsosnakertrans bersama Polsek Bergas berencana akan memfasilitasi mediasi antara ANS dengan Komisaris PT UIB, Anang Supardiono (47). ANS dihamili oleh komisarisnya tersebut. (H86-SMNetwork/rif)

Newer Post Older Post